Apa itu Deteksi Penipuan?
fraud detection atau Pendeteksi penipuan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mencegah uang atau properti diperoleh melalui cara yang tidak sah.
Pendeteksi penipuan diterapkan di berbagai industri, seperti perbankan dan asuransi. Dalam perbankan, penipuan bisa berupa pemalsuan cek atau penggunaan kartu kredit yang dicuri. Bentuk penipuan lainnya mencakup melebih-lebihkan kerugian atau menyebabkan kecelakaan dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan klaim pembayaran.
Dengan banyaknya cara yang dapat digunakan untuk melakukan penipuan, deteksinya bisa menjadi sulit. Aktivitas seperti reorganisasi, pengurangan staf, migrasi ke sistem informasi baru, atau pelanggaran keamanan siber dapat melemahkan kemampuan organisasi untuk mendeteksi penipuan. Oleh karena itu, teknik seperti pemantauan secara real-time sangat disarankan. Organisasi harus memantau transaksi keuangan, lokasi, perangkat yang digunakan, sesi yang diinisiasi, dan sistem autentikasi.
Teknik Deteksi Penipuan
Penipuan biasanya melibatkan metode yang berulang, sehingga pencarian pola menjadi fokus utama dalam deteksi penipuan. Misalnya, analis data dapat mencegah penipuan asuransi dengan membuat algoritma untuk mendeteksi pola dan anomali.
Teknik deteksi penipuan dapat dibedakan menjadi analisis data statistik dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Teknik analisis data statistik meliputi:
- Menghitung parameter statistik.
- Analisis regresi.
- Distribusi probabilitas dan model statistik.
- Pencocokan data.
Teknik AI yang digunakan untuk mendeteksi penipuan meliputi:
- Data mining: mengelompokkan dan mengklasifikasikan data untuk mencari pola dan mendeteksi penipuan di antara jutaan transaksi.
- Jaringan saraf buatan: mempelajari pola mencurigakan dan menggunakan pola tersebut untuk mendeteksi lebih lanjut.
- Machine learning: secara otomatis mengidentifikasi karakteristik yang umum ditemukan pada penipuan.
- Pengenalan pola: mendeteksi kelas, kelompok, dan pola perilaku mencurigakan.
Jenis-Jenis Penipuan
Penipuan dapat dilakukan dalam berbagai cara dan di berbagai sektor, termasuk perbankan, asuransi, pemerintahan, dan kesehatan.
Jenis penipuan umum di sektor perbankan adalah pengambilalihan akun pelanggan, di mana seseorang mendapatkan akses tidak sah ke rekening bank korban menggunakan bot. Contoh lain meliputi aplikasi jahat, identitas palsu, pencucian uang, penipuan kartu kredit, dan penipuan mobile.
Penipuan asuransi meliputi penggelapan premi asuransi (premium diversion fraud) atau free churning, yaitu perdagangan saham berlebihan oleh pialang untuk memaksimalkan komisi. Bentuk lain termasuk pengalihan aset, penipuan kompensasi pekerja, penipuan kecelakaan mobil, dan klaim palsu atas rumah yang terbakar. Motif utama penipuan ini adalah keuntungan finansial.
Penipuan pemerintah dilakukan terhadap lembaga federal, seperti Departemen Kesehatan, Departemen Transportasi, dan Departemen Energi. Contohnya termasuk tagihan untuk prosedur yang tidak perlu, penggelembungan harga, menyediakan peralatan lama dengan tagihan peralatan baru, dan melaporkan jam kerja untuk pekerja yang tidak ada.
Penipuan kesehatan melibatkan penipuan obat, penipuan medis, dan penipuan asuransi. Penipuan ini dilakukan ketika seseorang menipu penyedia asuransi atau program kesehatan pemerintah.