Front end dan back end adalah istilah yang sering dipakai oleh programmer dan profesional IT untuk menjelaskan lapisan-lapisan dalam perangkat keras (hardware), program komputer, atau website. Lapisan ini dibedakan berdasarkan seberapa mudah pengguna bisa mengaksesnya. Dalam konteks ini, pengguna bisa berupa manusia atau entitas digital.

Back end mengacu pada bagian dari sebuah aplikasi atau kode program yang memungkinkan sistem berjalan, tapi tidak bisa diakses langsung oleh pengguna. Sebagian besar data dan sintaks operasional disimpan serta diproses di bagian back end dari sebuah sistem komputer. Biasanya, kode di bagian ini ditulis dalam satu atau lebih bahasa pemrograman. Back end juga sering disebut sebagai data access layer dari perangkat lunak atau perangkat keras, karena mencakup semua fungsi yang hanya bisa diakses secara digital.

Lapisan di atas back end adalah front end, yang mencakup semua perangkat lunak atau perangkat keras yang menjadi bagian dari antarmuka pengguna (UI). Pengguna, baik manusia maupun digital, bisa berinteraksi langsung dengan elemen-elemen di front end, seperti data yang dimasukkan, tombol, program, website, dan fitur lainnya. Sebagian besar fitur ini dirancang oleh profesional user experience (UX) agar lebih mudah diakses, nyaman, dan intuitif digunakan.

Aplikasi atau program di sisi back end berfungsi untuk mendukung layanan yang digunakan oleh pengguna di front end, serta berinteraksi dengan sumber daya yang diperlukan. Aplikasi back end bisa berkomunikasi langsung dengan front end, atau melalui program perantara yang mengelola aktivitas antara keduanya.

Tujuan dari front end dan back end

Arsitektur sistem biasanya dibagi menjadi komponen front end dan back end untuk berbagai tujuan. Salah satu yang paling umum adalah dalam pengembangan perangkat lunak dan web, agar tugas bisa dibagi berdasarkan keahlian yang dibutuhkan. Bagian front end biasanya dikerjakan oleh desainer web, sedangkan back end ditangani oleh insinyur dan developer.

Front end dan back end juga bisa digunakan untuk menggambarkan sistem di mana pelanggan memiliki akses ke satu tampilan, sedangkan karyawan memiliki tampilan lain. Dalam kasus ini, komponen front end bersifat publik, sementara back end hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki izin khusus.

Contoh front end dan back end

Konsep dan komponen yang berkaitan dengan front end dalam sistem meliputi:

  • Bahasa desain dan markup seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
  • Optimasi mesin pencari (SEO).
  • Pengujian kegunaan (usability) dan aksesibilitas.
  • Desain grafis dan alat pengeditan gambar.
  • Performa web dan kompatibilitas dengan browser.

Sementara itu, yang berfokus pada back end antara lain:

  • Bahasa pemrograman dan scripting seperti PHP, Python, dan C#.
  • Framework pengujian otomatis.
  • Skalabilitas jaringan dan ketersediaan.
  • Manajemen basis data dan transformasi data.
  • Keamanan siber (cybersecurity) dan praktik pencadangan data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *