Apa itu Green software?
Green software, juga dikenal sebagai perangkat lunak berkelanjutan, adalah perangkat lunak yang dirancang, dikembangkan, dan diimplementasikan untuk membatasi konsumsi energi dan memiliki dampak lingkungan yang minimal. Rekayasa green software mempertimbangkan praktik perangkat lunak dan arsitektur, desain perangkat keras dan pusat data, pasar listrik, serta perubahan iklim. Selain itu, rekayasa perangkat lunak green bertujuan untuk menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan mengurangi jejak karbon perusahaan.
Prinsip Green software
PrinsipĀ Green software adalah seperangkat konsep yang harus diikuti oleh insinyur perangkat lunak ketika mereka merancang, membangun, dan menerapkan aplikasi perangkat lunak yang berkelanjutan.
Terdapat delapan prinsip dalam pengembangan Green software :
- Karbon. Pengembang harus membangun perangkat lunak yang memberikan nilai bagi pengguna, sambil menghasilkan lebih sedikit emisi karbon.
- Listrik. Aplikasi yang hemat energi menggunakan komponen perangkat lunak yang tidak banyak mengonsumsi energi.
- Intensitas karbon. Intensitas karbon mengacu pada jumlah emisi karbon yang dihasilkan untuk setiap kilowatt per jam listrik yang digunakan. Perusahaan harus mengonsumsi listrik sebanyak mungkin dari sumber energi terbarukan yang memiliki intensitas karbon lebih rendah.
- Karbon yang terkandung. Karbon yang terkandung adalah jumlah karbon yang dilepaskan ketika perusahaan mengembangkan dan membuang perangkat elektronik. Prinsip ini menyerukan organisasi untuk membangun perangkat lunak yang mengurangi jumlah karbon yang dilepaskan selama pengembangan dan pembuangan perangkat elektronik.
- Proporsionalitas energi. Proporsionalitas energi adalah hubungan antara seberapa banyak suatu perangkat digunakan dan listrik yang dikonsumsinya. Semakin sering perangkat digunakan, semakin baik konversi listriknya. Tujuan prinsip ini adalah memaksimalkan efisiensi energi perangkat keras dengan memastikan tingkat pemanfaatan yang tinggi.
- Jaringan. Data yang dikirim dan diterima berjalan melalui berbagai perangkat yang terhubung dalam jaringan, termasuk router, switch, dan server. Masing-masing perangkat ini mengandung karbon dan menggunakan listrik. Tujuannya adalah mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi perangkat lunak dengan mengurangi ukuran data serta jarak yang harus ditempuhnya dalam jaringan.
- Pembentukan permintaan. Prinsip ini menggambarkan pemindahan permintaan daya komputasi ke waktu atau wilayah lain serta menyesuaikannya dengan pasokan yang tersedia.
- Pengukuran dan optimalisasi. Implementasi strategi optimalisasi jangka panjang yang konsisten dapat meningkatkan efisiensi karbon perangkat lunak secara keseluruhan.
Manfaat Green software
Terdapat manfaat bisnis serta manfaat lingkungan dalam penerapan Green software , termasuk:
- Arsitektur yang lebih sederhana. Struktur Green software biasanya memiliki lebih sedikit ketergantungan, sehingga sistem perangkat lunak lebih sederhana dan mengonsumsi lebih sedikit energi.
- Kecepatan komputasi yang lebih cepat. Perangkat lunak yang lebih sederhana cenderung memiliki kinerja lebih cepat.
- Penghematan biaya. Aplikasi menggunakan lebih sedikit energi, yang berarti biaya energi lebih rendah.
- Loyalitas merek. Konsumen saat ini cenderung memilih perusahaan dengan praktik bisnis berkelanjutan dan produk ramah lingkungan. Organisasi yang mendukung isu lingkungan dan mengurangi jejak karbon dengan mengembangkan dan/atau menggunakan perangkat lunak dapat meningkatkan loyalitas merek. Investor juga memperhatikan hal ini, dengan berinvestasi pada perusahaan yang menerapkan strategi seperti environmental, social and governance (ESG).
Contoh Green software
Organisasi berkomitmen untuk mengatasi krisis iklim global dengan menjadi netral karbon, atau bahkan negatif karbon.
Pada Mei 2021, Microsoft, Thoughtworks, Accenture, dan GitHub — bersama dengan Joint Development Foundation Projects LLC dan The Linux Foundation — mendirikan Green Software Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan “orang, standar, alat, dan praktik terbaik untuk perangkat lunak.”
Perusahaan-perusahaan ini juga telah membuat komitmen individual untuk mengatasi krisis iklim. Sebagai contoh, selain merancang, membangun, dan menerapkan aplikasi berkelanjutan, Microsoft juga mendorong semua insinyur perangkat lunak, pengembang, dan lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Untuk lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon, perusahaan sebaiknya memindahkan beban kerja mereka ke cloud, serta membuat perubahan arsitektural dan pemrograman yang mengurangi emisi karbon, menurut Microsoft.
Accenture telah mengembangkan alat, kerangka kerja, dan praktik terbaik untuk Green software. Selain itu, 95% aplikasinya berjalan di cloud publik, dan lebih dari 70.000 pengembangnya telah dilatih dalam praktik rekayasa perangkat lunak.
Menurut Thoughtworks, teknologinya, seperti Green Cloud, berpotensi berkontribusi langsung terhadap pengurangan emisi karbon.
Di GitHub, yang dimiliki oleh Microsoft, semua pengembangan dan penggunaan platform telah netral karbon sejak 2019.
VMware, yang bergabung dengan Green Software Foundation pada Januari 2022, meningkatkan penggunaan infrastruktur TI yang hemat energi untuk membantu mengurangi total energi yang dibutuhkan untuk menjalankan beban kerja. Perusahaan ini juga sedang merancang, mengarsiteki, dan membuat perangkat lunak yang mengurangi daya komputasi yang diperlukan untuk menjalankannya.