Hacking as a Service (HaaS) adalah bentuk komersialisasi keterampilan hacking, di mana hacker berperan sebagai kontraktor. Dengan HaaS, siapa saja yang punya browser dan kartu kredit bisa mengakses keahlian code-breaking tingkat lanjut. Selain digunakan untuk eksploitasi sistem, HaaS juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan ethical hacking, seperti penetration testing.
Sebenarnya, pasar gelap untuk layanan HaaS sudah ada sejak lama. Tapi kini, sudah ada situs-situs khusus yang memang dibuat untuk menyewakan jasa hacking. Salah satunya adalah Hackers List, yang menawarkan jaminan uang kembali, ulasan formal, proses pengaduan, dan daftar hacker dengan keahlian tertentu. Selain itu, ada juga platform dan alat HaaS seperti Alienspy, yang mempermudah proses hacking sehingga bahkan orang tanpa keterampilan teknis bisa melakukan serangan sendiri.
Beberapa layanan yang biasanya ditawarkan dalam HaaS antara lain:
- Meretas akun media sosial seseorang.
- Melakukan serangan DoS (denial of service) dan DDoS (distributed denial of service) pada website.
- Melakukan DoS pada jaringan telepon.
- Membajak nomor telepon dan memblokir panggilan.
- Menyerang infrastruktur jaringan untuk melumpuhkan komunikasi.
- Mengendalikan botnet besar dengan sistem Command & Control (C&C)
Penting untuk dicatat bahwa menyewa layanan HaaS untuk melakukan tindakan ilegal juga merupakan tindakan kriminal. Dalam UU ITE Indonesia, menyewa seorang hacker untuk melakukan kejahatan sudah termasuk pelanggaran hukum.