Apa itu Hacktivism?

Hacktivism adalah tindakan menyalahgunakan sistem komputer atau jaringan untuk alasan yang bermotif sosial atau politik. Individu yang melakukan hacktivism dikenal sebagai hacktivist.

Hacktivism bertujuan menarik perhatian publik terhadap suatu isu atau penyebab yang dianggap penting oleh hacktivist, seperti kebebasan informasi, hak asasi manusia, atau pandangan keagamaan. Hacktivist mengekspresikan dukungan mereka terhadap suatu penyebab sosial atau menentang suatu organisasi dengan menampilkan pesan atau gambar pada situs web organisasi yang mereka anggap melakukan kesalahan atau memiliki pesan atau aktivitas yang mereka tolak.

Hacktivist biasanya individu, tetapi ada juga kelompok hacktivist yang beroperasi secara terkoordinasi. Contoh kelompok ini adalah Anonymous dan Lulz Security (LulzSec). Sebagian besar hacktivist bekerja secara anonim.

Apa yang memotivasi Hacktivist?

Hacktivist biasanya memiliki motif altruistik atau ideologis, seperti keadilan sosial atau kebebasan berbicara. Tujuan mereka adalah mengganggu layanan dan menarik perhatian pada suatu penyebab politik atau sosial. Misalnya, hacktivist dapat meninggalkan pesan yang terlihat di halaman utama situs web yang memiliki lalu lintas tinggi atau yang mewakili pandangan yang mereka tolak. Hacktivist sering menggunakan serangan penolakan layanan (DoS) atau serangan DDoS untuk membanjiri situs web dan mengganggu lalu lintas.

Hacktivist ingin orang lain memperhatikan tindakan mereka untuk menginspirasi aksi atau perubahan. Mereka sering berfokus pada perubahan sosial tetapi juga menargetkan pemerintah, bisnis, dan kelompok lain yang tidak mereka setujui. Mengirim pesan dan memicu perubahan lebih penting bagi hacktivist dibandingkan motif mencari keuntungan.

Apa perbedaan antara hacker dan hacktivist?

Hacker dan hacktivist umumnya menggunakan alat dan teknik yang sama untuk mencapai tujuan mereka. Namun, berbeda dengan hacktivist, hacker tidak selalu memiliki motivasi sosial. Pertanyaan “Apakah hacktivism itu baik atau buruk?” masih menjadi perdebatan. Tetapi legalitas tindakan hacktivist kurang diperdebatkan.

Serangan DoS dan DDoS merupakan kejahatan federal di Amerika Serikat di bawah Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer (CFAA). Jenis serangan ini juga ilegal di banyak tempat lain, termasuk Uni Eropa, Inggris, dan Australia. Pengubahan tampilan situs web tanpa izin dianggap sebagai vandalisme siber dan merupakan kejahatan. Pencurian data perusahaan juga ilegal.

Para penentang hacktivism berpendapat bahwa tindakan ini menyebabkan kerusakan di forum yang sebenarnya sudah menyediakan kesempatan untuk kebebasan berbicara tanpa gangguan. Namun, pihak lain berpendapat bahwa tindakan ini setara dengan protes damai dan oleh karena itu, harus dilindungi sebagai bentuk kebebasan berbicara. Hacktivist sering menganggap aktivitas mereka sebagai bentuk pembangkangan sipil, yang berarti mereka dengan sadar melanggar hukum untuk memperjuangkan protes mereka.

Jenis Hacktivism

Hacktivist menggunakan berbagai teknik untuk menyampaikan pesan mereka. Taktik mereka meliputi:

  • Blogging anonim. Aktivis, whistleblower, dan jurnalis menggunakan taktik ini untuk melindungi identitas mereka saat berbicara tentang isu seperti pelanggaran hak asasi manusia atau rezim pemerintah yang menindas.
  • Serangan DoS dan DDoS. Digunakan untuk mencegah pengguna mengakses sistem komputer, perangkat, atau jaringan yang ditargetkan.
  • Doxing. Pengumpulan informasi sensitif tentang seseorang atau organisasi dan menyebarkannya ke publik.
  • Geobombing. Menambahkan geotag ke video YouTube untuk menunjukkan lokasinya di Google Earth dan Google Maps.
  • Pembocoran informasi. Biasanya dilakukan oleh sumber internal yang mengakses data sensitif atau rahasia dan mempublikasikannya.
  • Deface situs web. Mengubah kode atau konten situs web sehingga pengunjung melihat pesan tertentu dari hacktivist.
  • Website mirroring. Mereplikasi konten situs web yang sah dengan URL yang sedikit berbeda untuk menghindari sensor.

Contoh Kelompok Hacktivist

Cult of the Dead Cow

Didirikan pada tahun 1984, grup ini awalnya fokus pada media, tetapi kemudian beralih ke hak asasi manusia dan kebebasan informasi. Mereka menciptakan istilah hacktivism dan berupaya mengembangkan teknologi anti-sensor.

Anonymous

Kelompok ini muncul pada tahun 2003 dan terkenal karena serangannya terhadap Gereja Scientology pada tahun 2008. Mereka menggunakan topeng Guy Fawkes sebagai simbol mereka.

WikiLeaks

Diluncurkan oleh Julian Assange pada 2006, WikiLeaks terkenal karena membocorkan dokumen perang Afghanistan dan Irak serta email dari Komite Nasional Demokrat dalam pemilu AS 2016.

LulzSec

Dibentuk oleh anggota Anonymous pada tahun 2011, LulzSec terkenal karena meretas situs web FBI sebelum akhirnya beberapa anggotanya ditangkap.

Syrian Electronic Army

Kelompok ini mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan dikenal karena serangan DDoS dan defacement terhadap situs pemerintah AS dan perusahaan besar.

Kelompok hacktivist seperti Anonymous dan WikiLeaks terus berperan dalam dunia digital. Dampak besar mereka terhadap kebocoran informasi dan peretasan menunjukkan pentingnya keamanan siber dalam era modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *