Apa itu Hard Skills?

Hard skills adalah kemampuan, keterampilan, dan keahlian spesifik yang bisa dimiliki dan ditunjukkan seseorang dengan cara yang terukur. Hard skills adalah keterampilan yang bisa dipelajari, memungkinkan individu untuk melakukan tugas-tugas spesifik dalam pekerjaan tertentu atau yang mungkin dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.

Ketika mencari karyawan baru, perusahaan akan melihat hard skills yang dicantumkan dalam resume kandidat. Meskipun hard skills yang spesifik untuk suatu pekerjaan sangat dicari, keterampilan umum seperti kefasihan dalam bahasa asing juga bisa menjadi nilai tambah.

Hard skills biasanya berfokus pada tugas spesifik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti penggunaan perangkat lunak, alat, atau peralatan tertentu. Keterampilan ini bisa diperoleh melalui pengalaman atau dipelajari melalui pelatihan, pendidikan, magang, kursus online, dan program sertifikasi. Sertifikat, gelar, dan lisensi bisa menjadi bukti bahwa seseorang memiliki keterampilan tersebut.

Contohnya, seorang cloud engineer mungkin perlu menguasai hard skills seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Jenis-jenis Hard Skills

Ada banyak jenis hard skills karena keterampilan ini bisa diterapkan dalam berbagai profesi. Beberapa contoh hard skills terbagi dalam beberapa kategori, seperti berikut ini:

Keterampilan Analitis

  • Analisis data.
  • Interpretasi data dan metrik.
  • Data mining.
  • Google Analytics atau Google Search Console.
  • Riset.

Keterampilan Komputer

Keterampilan Komunikasi

  • Penulisan akademik.
  • Penulisan blog.
  • Copywriting.
  • Berbicara dalam bahasa asing.
  • Penulisan proposal.

Keterampilan Pemasaran

  • Optimasi Konversi (CRO).
  • Pemasaran email.
  • Iklan bayar per klik (PPC).
  • Optimasi mesin pencari (SEO).
  • Media sosial.

Keterampilan Teknis

  • Desain berbantuan komputer (CAD).
  • Pemelajaran mesin (ML).
  • Pemrosesan bahasa alami (NLP).
  • Bahasa pemrograman.
  • Desain antarmuka pengguna.

Contoh Keterampilan Tambahan

  • Jasa dan desain otomotif.
  • Penganggaran.
  • Desain grafis.
  • Pengeditan foto dan video.
  • Manajemen proyek.

Cara Memperoleh Hard Skills

Beberapa orang memiliki bakat alami yang memudahkan mereka untuk mempelajari hard skills, baik melalui pelajaran formal maupun cara informal. Namun, sebagian besar orang mengembangkan hard skills melalui proses pendidikan tertentu.

Misalnya, ada orang yang memiliki naluri kuat terhadap angka sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mempelajari matematika dasar maupun kompleks. Namun, baik mereka maupun orang lain tetap belajar matematika melalui serangkaian pelajaran.

Seseorang bisa memperoleh hard skills melalui berbagai cara, termasuk belajar di sekolah formal, perguruan tinggi, dan program pendidikan kejuruan. Hard skills juga bisa diperoleh melalui magang, mentoring, pelatihan kerja, dan pelatihan langsung. Selain itu, seseorang bisa belajar hard skills secara mandiri melalui buku, platform online, dan bahkan metode trial and error.

Sertifikat, diploma, lisensi, dan hasil tes sering digunakan sebagai bukti bahwa seseorang telah mencapai tingkat kemahiran tertentu dalam suatu hard skill atau kumpulan hard skills.

Misalnya, surat izin mengemudi menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi tingkat kemahiran minimal yang ditentukan oleh lembaga pemerintah yang mengeluarkannya. Lisensi pengemudi komersial menunjukkan tingkat kemahiran yang lebih tinggi.

Hard skills juga sering disebut sebagai keterampilan teknis.

Hard Skills vs. Soft Skills

Soft skills, tidak seperti hard skills, adalah karakteristik atau kemampuan yang hampir tidak bisa diukur secara objektif. Oleh karena itu, menilai soft skills seseorang bersifat subjektif.

Beberapa soft skills dianggap tidak berwujud; misalnya, menjadi pendengar yang baik menggambarkan kemampuan seseorang untuk mendengar kata-kata pembicara serta memahami dan berempati dengannya. Meskipun kemampuan mendengar dapat diuji, soft skills lebih berkaitan dengan kapasitas untuk memahami dan berempati—sesuatu yang sulit untuk diukur atau dibandingkan secara objektif.

Soft skills sering disebut sebagai keterampilan interpersonal atau keterampilan sosial.

Selain itu, soft skills juga mencerminkan karakteristik pribadi seseorang, seperti etos kerja yang baik atau kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

Seseorang biasanya memiliki kecenderungan alami terhadap soft skills tertentu, tetapi ada juga unsur pengaruh lingkungan. Meskipun tidak ada program gelar atau kejuruan yang secara khusus berfokus pada soft skills, banyak institusi pendidikan, organisasi, dan perusahaan berinvestasi dalam pengembangan soft skills.

Seseorang juga dapat mencari peluang belajar dan aktivitas sendiri untuk mengembangkan soft skills.

Mengapa Hard Skills Penting?

Hampir semua pekerjaan saat ini, termasuk posisi profesional, membutuhkan hard skills.

Deskripsi pekerjaan sering mencantumkan daftar hard skills yang dibutuhkan, beserta bukti keterampilan seperti gelar atau sertifikat yang harus dimiliki setiap pelamar.

Memiliki hard skills tertentu menunjukkan kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan dan memenuhi tugasnya dengan baik.

Dalam banyak profesi, hard skills sangat penting untuk kesuksesan finansial perusahaan. Dalam beberapa kasus, keterampilan ini bahkan krusial untuk mencegah konsekuensi berbahaya. Misalnya, seorang ahli bedah harus memiliki hard skills tertentu untuk menghindari risiko cedera pasien, sementara seorang teknisi perpipaan harus menerapkan hard skills dengan akurat untuk mencegah kebocoran gas.

Selain itu, banyak perusahaan juga mencari soft skills, karena keterampilan interpersonal sering kali diperlukan—bahkan dalam proporsi yang seimbang dengan hard skills—agar seseorang dapat menjalankan pekerjaannya dengan sukses.

Mengukur Hard Skills

Hard skills bersifat nyata dan dapat diukur; seseorang yang memiliki hard skills dapat diuji untuk membuktikan kemampuannya dalam keterampilan tersebut.

Ada metrik objektif yang dapat diterapkan untuk menilai hard skills, bukan sekadar penilaian subjektif.

Selain itu, tingkat kemahiran seseorang dalam suatu hard skill dapat dibandingkan dengan orang lain yang memiliki keterampilan yang sama.

Misalnya, mengetik adalah hard skill. Dua orang yang bisa mengetik dapat diuji berdasarkan kecepatan dan akurasi, dan hasilnya dapat menunjukkan siapa yang lebih mahir.

Sertifikasi, gelar, dan lisensi juga bisa menjadi bukti bahwa seseorang memiliki kemampuan dalam suatu hard skill. Perekrut sering kali menguji keterampilan teknis kandidat selama proses wawancara.

Hard Skills yang Harus Dicantumkan di Resume dan Tempatnya

Beberapa hard skills yang paling banyak dicari meliputi:

  • AI.
  • Analisis bisnis dan data analytics.
  • Komputasi awan dan komputasi terdistribusi.
  • Penyajian data.
  • Pemasaran digital.
  • Google Analytics.
  • HTML/CSS/JavaScript.
  • Middleware dan perangkat lunak integrasi.
  • Manajemen proyek.
  • Machine learning.
  • Pengembangan mobile.
  • Keamanan jaringan dan informasi.
  • Sistem kontrol revisi perangkat lunak.
  • Structured Query Language (SQL).
  • Analisis statistik dan data mining.
  • Desain antarmuka pengguna.
  • Arsitektur web dan framework pengembangan.

Di dalam resume, daftar keterampilan yang paling relevan harus ditempatkan di bagian keterampilan.

Pertama, tentukan keterampilan yang paling dicari oleh industri yang dituju, lalu tempatkan keterampilan yang paling relevan di bagian keterampilan resume. Untuk membantu menyusun daftar ini, pelamar dapat meneliti posisi pekerjaan yang diminati serta iklan lowongan pekerjaan terkait.

Hard skills dalam iklan lowongan pekerjaan biasanya mencakup pengalaman kerja yang dibutuhkan serta daftar keterampilan yang diwajibkan. Ini mencakup kombinasi soft skills, seperti sifat pribadi atau keterampilan komunikasi, serta hard skills yang dibutuhkan.

Bagian keterampilan sebaiknya ditempatkan di bagian atas resume agar perekrut bisa langsung melihat pengalaman kandidat. Keterampilan teknis juga bisa disebutkan dalam bagian pencapaian dengan memberikan contoh konkret bagaimana keterampilan tersebut digunakan untuk meraih kesuksesan dalam pekerjaan.

Surat lamaran kerja juga bisa menjadi tempat yang baik untuk menunjukkan keterampilan teknis. Dalam surat lamaran, keterampilan ini dapat diceritakan sebagai bagian dari pengalaman kerja yang relevan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *