Apa Itu Serangan Validasi Input?

Input Validation Attack atau Serangan validasi input adalah tindakan berbahaya terhadap sistem komputer yang melibatkan memasukkan informasi aneh atau tidak lazim secara manual ke dalam kolom input yang biasanya digunakan oleh pengguna. Serangan ini terjadi ketika penyerang dengan sengaja memasukkan data ke dalam sistem atau aplikasi dengan tujuan merusak fungsionalitasnya.

Kadang-kadang, aplikasi web dapat menyebabkan serangan validasi input berjalan di latar belakang tanpa disadari. Namun, dalam kebanyakan kasus, serangan ini dilakukan oleh individu yang memasukkan data ke dalam sistem untuk merusak kinerjanya.

Ketika informasi dimasukkan ke sistem oleh aplikasi atau pengguna dalam konteks serangan input, komputer menjadi rentan terhadap perubahan yang tidak sah dan perintah destruktif. Jenis data berbahaya yang dimasukkan bisa berupa kata-kata sederhana, kode berbahaya, hingga serangan data dalam skala besar. Cara terbaik untuk melindungi dari serangan ini adalah dengan menguji validasi input sebelum aplikasi diterapkan.

Jenis-Jenis Serangan Validasi Input

Berikut beberapa jenis serangan validasi input yang umum terjadi:

  • Buffer Overflow – Jenis serangan ini mengirimkan terlalu banyak informasi yang melebihi kemampuan sistem untuk memprosesnya, menyebabkan komputer atau jaringan berhenti merespons. Buffer overflow juga dapat membuat informasi berlebih mengambil memori yang tidak diperuntukkan, bahkan menimpa memori lainnya.
  • Serangan Kanonikal (Canonicalization Attacks) – Serangan ini terjadi ketika seseorang mengubah jalur direktori file yang memiliki izin digital untuk mengakses bagian tertentu dari komputer. Perubahan ini memungkinkan pihak tidak sah mengakses informasi sensitif atau melakukan perubahan tanpa izin.
  • Serangan XSS – Disebut juga cross-site scripting, serangan ini melibatkan penyisipan tautan berbahaya di tempat yang tampak aman, seperti forum. Tautan ini biasanya terlihat seperti URL valid namun memiliki skrip berbahaya yang tersembunyi. Pengunjung yang tidak curiga mungkin mempercayai situs tersebut dan tanpa sadar mengklik tautan yang mengandung virus.
  • Serangan SQL Injection – Serangan ini melibatkan penambahan kode SQL ke URL publik dengan tujuan mengakses informasi sensitif. Penyerang dapat memasukkan kode ke kolom input yang memerintahkan komputer untuk melakukan tindakan seperti menyalin semua isi basis data ke hacker, mengautentikasi informasi berbahaya, mengungkap entri tersembunyi dalam basis data, atau menghapus informasi tanpa izin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *