Apa itu interoperabilitas?

Interoperabilitas mengacu pada sejauh mana suatu sistem perangkat lunak, perangkat, aplikasi, atau entitas lainnya dapat terhubung dan berkomunikasi dengan entitas lain secara terkoordinasi tanpa memerlukan upaya dari pengguna akhir. Hal ini sering dikaitkan dengan akses data, transmisi data, dan kolaborasi antar organisasi. Mirip dengan kompatibilitas, interoperabilitas membantu organisasi mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan mendapatkan pandangan yang lebih holistik terhadap informasi.

Jenis-jenis interoperabilitas meliputi:

  • Sintaksis. Sistem dapat berkomunikasi dengan sukses melalui format dan protokol yang kompatibel. Alat yang memfasilitasi interoperabilitas sintaksis meliputi standar format yang diakui, seperti XML dan SQL. Jenis ini juga kadang disebut sebagai interoperabilitas struktural.
  • Semantik. Ini adalah kemampuan sistem untuk bertukar dan menginterpretasikan informasi secara otomatis dengan akurat. Interoperabilitas semantik tercapai ketika struktur dan pengodean data seragam di semua sistem yang terlibat.
  • Lintas domain atau lintas organisasi. Ini merujuk pada standarisasi praktik, kebijakan, landasan, dan persyaratan dari berbagai sistem yang berbeda. Alih-alih berfokus pada mekanisme di balik pertukaran data, jenis ini hanya berfokus pada aspek non-teknis dari sebuah organisasi yang interoperabel.

Interoperabilitas berdasarkan industri

Interoperabilitas mencakup berbagai karakteristik, tantangan, dan persyaratan, terutama tergantung pada industri atau bidang profesional yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa contoh makna interoperabilitas di berbagai sektor:

  • Kesehatan. Industri kesehatan bergantung pada berbagai sumber informasi, seperti laboratorium, klinik, apotek, rumah sakit, dan penyedia perawatan primer yang menggunakan berbagai sistem untuk mencatat data. Oleh karena itu, sistem teknologi informasi kesehatan harus memiliki interoperabilitas agar dapat bertukar rekam medis elektronik dengan relevan dan memungkinkan perawatan pasien yang lebih komprehensif.
  • Telekomunikasi. Kompatibilitas dalam telekomunikasi biasanya mencakup ketersediaan sinyal, skala jaringan, frekuensi, dan cakupan perangkat. Misalnya, interoperabilitas diperlukan agar radio dua arah dapat berkomunikasi dengan sukses. ITU-T adalah standar yang digunakan dalam telekomunikasi internasional untuk mencapai interoperabilitas.
  • Pengembangan perangkat lunak. Dalam pengembangan perangkat lunak, interoperabilitas mengacu pada kemampuan berbagai program untuk bertukar informasi, berbagi file, dan menggunakan protokol yang sama. Java sering dianggap sebagai bahasa pemrograman yang sangat interoperabel karena dapat dijalankan dan dieksekusi di program mana pun yang memiliki mesin virtual Java (JVM).
  • Manajemen data. Interoperabilitas memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan hanya menggunakan satu query. Hal ini membantu organisasi memanfaatkan data dalam jumlah besar secara lebih efektif serta mendukung data mining.
  • Pemerintahan. Pertukaran data elektronik antara berbagai lembaga pemerintahan di seluruh dunia bisa menjadi tantangan. Interoperabilitas membantu menjembatani kesenjangan yang disebabkan oleh perbedaan bahasa dan format data, sehingga memungkinkan administrasi publik untuk berkolaborasi dengan lebih baik.

Manfaat interoperabilitas

Pertukaran data antara aplikasi, database, dan sistem TI sangat penting untuk perkembangan teknologi modern seperti IoT. Manfaat spesifik dari interoperabilitas yang andal meliputi:

  • Menurunkan biaya pemeliharaan yang terkait dengan sistem yang interoperabel.
  • Meningkatkan akses ke informasi penting bagi semua pemangku kepentingan yang relevan.
  • Memperbaiki kualitas data melalui teknik sumber yang lebih canggih.
  • Mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproses serta mengonversi data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *