ISV (Independent Software Vendor) adalah perusahaan yang bikin dan jualan software yang bisa jalan di satu atau lebih perangkat keras atau sistem operasi (OS). Biasanya, ISV ini ngasih software-nya bareng sama vendor perangkat keras, software, atau penyedia cloud. Kalau di dunia hardware, ISV bakal bikin software yang spesifik buat jalan di platform perangkat keras vendor tertentu dan OS yang didukung. Selain itu, ISV juga bisa nambahin teknologi dari penyedia platform software, misalnya database dari Microsoft atau Oracle.
Seiring makin populernya model komputasi awan (cloud computing), ISV makin sering ngandelin cloud buat nyebarin software mereka dengan model SaaS (Software as a Service). Dengan cara ini, ISV bisa jual software mereka lewat public cloud atau marketplace cloud, contohnya AWS (Amazon Web Services), Microsoft Azure, atau Salesforce AppExchange.
Selain itu, ISV juga bisa nawarin software dalam bentuk virtual appliance yang bisa jalan di virtual machine (VM).
Secara umum, ISV bisa dibagi jadi dua kategori utama: yang fokus ke kebutuhan umum atau horizontal (misalnya software buat manajemen SDM) dan yang fokus ke pasar vertikal alias industri tertentu (misalnya software buat pabrik manufaktur). Ada juga ISV yang nyediain software super spesifik, kayak tools buat migrasi data.
Program ISV
Vendor besar seperti Apple, AWS, Hewlett Packard Enterprise, IBM, Microsoft, Oracle, dan Salesforce biasanya punya program khusus buat dukung ISV. Kenapa? Soalnya makin banyak aplikasi yang bisa jalan di platform mereka, makin berharga platform tersebut buat pelanggan.
Sebenernya, perusahaan besar kayak IBM atau Microsoft juga bikin software sendiri. Tapi mereka nggak punya cukup sumber daya atau pengetahuan buat ngejangkau semua industri atau kebutuhan khusus. Makanya, mereka lebih milih kolaborasi dengan ISV.
Program ISV biasanya nawarin berbagai benefit buat pengembang software, seperti:
– Pelatihan teknologi
– Info tentang roadmap pengembangan produk
– Harga dan lisensi khusus buat ISV
– Diskon produk
– Kerja sama pemasaran
Beberapa vendor juga punya program validasi software buat ngebantu ISV dapetin “stempel” persetujuan.
Kadang, program ISV ini ada di dalam program mitra bisnis vendor yang lebih besar. Program kayak gini biasanya mencakup berbagai jenis kemitraan, misalnya:
– OEM (Original Equipment Manufacturer): pakai komponen hardware buat bikin produk yang lebih besar.
– VAR (Value-Added Reseller): gabungin software platform ke dalam paket produk mereka sendiri.
– MSP (Managed Services Provider): nge-monitor dan nge-manage perangkat keras serta software pelanggan, termasuk platform cloud yang mereka pakai.
Batasan yang Makin Kabur: Software di dalam Channel
Tren menarik di dunia ISV adalah makin kaburnya batas antara model bisnis ISV dengan model bisnis IT lainnya, kayak managed services dan konsultasi cloud.
Karena persaingan di pasar MSP dan layanan cloud makin ketat, banyak perusahaan nyari cara biar beda dari pesaingnya. Salah satu caranya adalah dengan bikin software sendiri. Kalau MSP atau konsultan cloud punya software sendiri, mereka nggak gampang jadi komoditas alias nggak sekadar jualan layanan yang bisa gampang diduplikasi pesaing.
Tapi ya, bikin software itu nggak gampang. Perlu skill yang nggak semua channel partner punya atau bisa pelihara dalam jangka panjang.
ISV dan Channel Partner Tradisional
Dulu, mitra bisnis vendor teknologi biasanya cuma terdiri dari reseller hardware, software, dan layanan. Tapi, sekarang makin banyak model bisnis baru, termasuk ISV, yang bikin ekosistem IT berubah.
Vendor besar mulai ngelirik ISV dan mitra non-tradisional lain buat dimasukin ke dalam strategi channel mereka. Menurut Jay McBain dari Forrester Research, sekarang ada “shadow channel” yang mencakup ISV, konsultan XaaS (Anything as a Service), perusahaan jasa profesional berbasis industri, dan perusahaan yang lahir di era cloud.
Jumlah ISV juga makin banyak. Pada 2018, McBain mencatat ada sekitar 100.000 ISV di seluruh dunia, naik drastis dibandingkan sekitar 10.000 ISV pada 2008. Dia bahkan memperkirakan jumlahnya bakal tembus 1 juta ISV pada 2027, berkat kemampuannya menyediakan software yang sangat custom untuk klien mereka.