Seorang IT consultant (konsultan IT) adalah individu berpengalaman yang memberikan saran ahli dengan imbalan biaya. Individu semacam ini bisa bekerja sebagai kontraktor independen, dalam hal ini ia bisa disebut sebagai konsultan independen.
Seorang konsultan IT juga bisa menjadi karyawan di perusahaan yang menawarkan layanan konsultasi. Konsultan IT biasanya mengenakan tarif per jam untuk layanan mereka.
Jenis-jenis konsultan IT
Konsultan IT membantu individu atau bisnis dalam membuat keputusan pembelian teknologi, merancang strategi, serta menyelesaikan tantangan teknologi. Seorang konsultan IT bisa berperan sebagai virtual CIO dalam jangka pendek, memberikan saran ahli mengenai strategi IT bagi perusahaan yang tidak memiliki keahlian IT tingkat tinggi di dalam organisasi mereka.
Saat ini, konsultan IT sering bekerja untuk value-added resellers (VAR), systems integrators, dan penyedia layanan lainnya yang menawarkan konsultasi sebagai bagian dari portofolio layanan mereka. Misalnya, perusahaan yang akan menerapkan sistem ERP baru mungkin lebih memilih menyewa konsultan IT yang direkomendasikan oleh vendor mereka, daripada melatih karyawan internal atau merekrut pegawai baru yang mungkin tidak lagi dibutuhkan setelah sistem tersebut diimplementasikan.
VAR terkadang bekerja sama dengan konsultan dalam kapasitas sebagai sales engineer. Dalam peran ini, konsultan menganalisis kebutuhan bisnis atau teknologi klien secara langsung dan merekomendasikan produk, layanan, atau solusi IT yang sesuai. Demikian pula, integrator sistem dapat mengandalkan konsultan IT untuk menilai tantangan bisnis dan teknologi klien, mengidentifikasi peluang optimalisasi proses, serta menyarankan cara teknologi dapat mendukung tujuan bisnis organisasi.
Managed service providers (MSP) mungkin juga menggunakan konsultan untuk membantu pelanggan dalam merancang rencana IT atau mengelola proyek pembaruan teknologi. Banyak MSP didirikan oleh teknisi dan insinyur, sehingga pendekatan konsultasi membantu mereka menjembatani kesenjangan antara layanan teknis mereka dengan pelanggan yang sering kali tidak memiliki latar belakang teknis. Sebagian besar klien MSP adalah usaha kecil dan menengah (UKM) yang tidak memiliki departemen IT sendiri.
Konsultan yang berfokus pada komputasi awan membantu klien dalam menentukan kebutuhan mereka, memilih layanan public cloud, membangun private cloud, serta mengelola migrasi data dan aplikasi. Mereka juga bisa membantu merancang strategi tata kelola cloud untuk mengontrol biaya dan memastikan organisasi mendapatkan nilai maksimal dari investasi cloud mereka. Konsultasi cloud sering kali memiliki spesialisasi tambahan, seperti fokus pada platform tertentu seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure. Selain itu, beberapa firma konsultasi juga bisa mengkhususkan diri dalam penyedia SaaS seperti Salesforce dan ServiceNow.
Bidang keahlian lain yang populer meliputi keamanan IT, tata kelola informasi, e-discovery, dan kepatuhan terhadap regulasi. Konsultan IT dalam bidang ini bisa disewa untuk menilai risiko keamanan organisasi, mengidentifikasi kerentanan, serta merekomendasikan strategi mitigasi risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
Bidang konsultasi terkait
Bidang konsultasi lainnya bisa memiliki tumpang tindih dengan konsultasi IT. Misalnya, konsultan manajemen dan strategi dapat memberikan saran ahli untuk berbagai aspek bisnis. Namun, konsultan manajemen yang membantu klien dalam merancang ulang proses bisnis lama atau menerapkan proses baru mungkin juga akan memberikan rekomendasi IT ketika tiba waktunya untuk mengotomatisasi proses tersebut.
Seiring waktu, IT bisa menjadi lebih dominan dibandingkan konsultasi manajemen dalam bisnis suatu perusahaan. Contohnya, divisi konsultasi manajemen dari firma akuntansi Big Eight terdahulu akhirnya melahirkan perusahaan konsultasi IT seperti Accenture.
Demikian pula, seorang konsultan rantai pasokan mungkin awalnya fokus pada manajemen inventaris dan pemasok klien, tetapi bisa saja terlibat dalam aspek IT, seperti implementasi dan integrasi sistem ERP dan rantai pasokan.
Keuntungan dan kelemahan bekerja dengan konsultan
Keahlian khusus yang dimiliki konsultan IT—serta kemampuan untuk mengaksesnya sesuai kebutuhan—adalah salah satu keuntungan utama bekerja dengan seorang konsultan. Menggunakan jasa konsultan mungkin lebih masuk akal jika mempekerjakan karyawan penuh waktu dengan keahlian serupa dianggap tidak praktis atau terlalu mahal, terutama untuk kebutuhan sementara seperti peningkatan sistem bisnis utama.
Kemandirian konsultan IT juga menjadi keunggulan bagi organisasi. Konsultan sering kali dipekerjakan untuk membantu menyelesaikan masalah dalam sistem yang kompleks. Karena bertindak dalam kapasitas penasihat, konsultan memiliki kebebasan untuk mengidentifikasi masalah dan mengusulkan solusi yang mungkin enggan diajukan oleh karyawan internal.
Namun, tantangan bisa muncul dalam mengimplementasikan ide-ide dari konsultan. Seorang konsultan mungkin memberikan rekomendasi yang berguna, tetapi klien mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk menjalankan strategi yang disarankan. Setelah konsultan pergi, strategi yang direkomendasikan bisa saja tidak pernah benar-benar diterapkan. Sebaliknya, konsultan IT mungkin dipertahankan untuk mengawasi implementasi rekomendasinya dalam proyek lanjutan. Namun, situasi ini juga bisa menyebabkan ketergantungan yang mahal terhadap bantuan eksternal.