Apa Itu Lexical ambiguity?
Lexical Ambiguity / Ambiguitas leksikal adalah potensi munculnya berbagai makna dalam bahasa lisan atau tulisan yang membuatnya sulit atau bahkan mustahil untuk dipahami tanpa informasi tambahan. Biasanya, ambiguitas ini terjadi karena kata-kata bisa memiliki lebih dari satu arti. Informasi tambahan ini berfungsi sebagai konteks yang membantu memperjelas makna yang dimaksud dalam situasi tertentu. Kata leksikal sendiri berasal dari bahasa Yunani, lexikos, yang berarti “berkaitan dengan kata-kata”.
Contoh Ambiguitas Leksikal
Ambiguitas leksikal sering dimanfaatkan dalam permainan kata, seperti pun, untuk menciptakan efek humor. Namun, jika tidak diperhatikan dengan baik, ambiguitas juga bisa menghasilkan humor yang tidak disengaja. Misalnya, majalah Columbia Journalism Review pernah mengumpulkan sejumlah judul berita yang ambigu, salah satunya adalah: “Red Tape Holds up New Bridge.”
Kalimat ini bisa memiliki dua makna:
- Holds up bisa berarti menunda, sehingga judul ini bisa diartikan bahwa birokrasi memperlambat pembangunan jembatan.
- Holds up juga bisa berarti menopang, sehingga seakan-akan jembatan itu ditopang oleh pita merah, yang tentu saja terdengar konyol.
Judul-judul berita yang sulit dipahami karena ambiguitas seperti ini sering disebut sebagai crash blossoms. Istilah ini berasal dari judul berita di Japan Today yang berbunyi: “Violinist Linked to JAL Crash Blossoms.”
Perbedaan Ambiguitas Leksikal dan Ambiguitas Struktural
Ambiguitas leksikal sering dibandingkan dengan ambiguitas struktural (atau ambiguitas sintaksis), yang muncul bukan karena makna kata, melainkan karena cara kata-kata disusun dalam suatu kalimat.
Dalam bidang linguistik, ambiguitas ini menjadi tantangan besar bagi teknologi natural language processing (NLP). Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan teknik word sense disambiguation (WSD), yang digunakan dalam aplikasi seperti speech recognition dan text analytics.