Apa Itu managed IT service (Layanan TI Terkelola)?
Layanan TI terkelola adalah tugas di bidang teknologi informasi (IT) yang disediakan oleh pihak ketiga dan diberikan kepada pelanggan.
Dalam pengaturan layanan terkelola, penyedia layanan terkelola bertanggung jawab atas fungsi layanan dan peralatan TI, sementara pelanggan biasanya membayar biaya bulanan untuk layanan tersebut. Ada berbagai jenis layanan TI terkelola, tetapi tujuan utamanya adalah mengalihkan beban pemeliharaan TI dari pelanggan ke penyedia layanan. Dengan model ini, pelanggan bisa menikmati harga yang lebih stabil dan bisa lebih fokus pada bisnis utama mereka tanpa harus repot mengurus TI.
Apa Saja Layanan yang Paling Umum Digunakan?
Salah satu layanan TI terkelola yang paling umum adalah pemantauan dan manajemen jarak jauh untuk server, desktop, dan perangkat mobile. Layanan ini sering kali menjadi layanan dasar yang ditawarkan oleh penyedia layanan terkelola. Karena banyak perusahaan menawarkan layanan ini, persaingan di pasar pun ketat dan margin keuntungannya bisa kecil.
Karena layanan dasar semakin menjadi komoditas, banyak penyedia layanan berusaha membedakan diri dengan menawarkan layanan keamanan terkelola. Permintaan pelanggan terhadap keamanan TI terus meningkat, sehingga penyedia layanan kini mengembangkan layanan keamanan terkelola atau bekerja sama dengan vendor keamanan untuk menyediakan solusi keamanan siber.
Dengan berkembangnya cloud computing, layanan TI terkelola juga berkembang mencakup layanan berbasis cloud. Misalnya, penyedia layanan bisa fokus pada infrastruktur sebagai layanan (IaaS), menyediakan layanan cloud publik terkelola bersama penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, dan Microsoft Azure. Selain itu, mereka juga bisa menawarkan platform sebagai layanan (PaaS) atau bekerja sama dengan vendor perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) seperti Salesforce dan ServiceNow.
Beberapa penyedia layanan TI terkelola juga menawarkan layanan komunikasi, seperti IP telephony, di mana mereka menangani layanan suara bagi pelanggan mereka.
Kontrak Layanan TI Terkelola
Biasanya, kontrak layanan TI terkelola diatur dalam perjanjian layanan utama yang menjelaskan syarat dan ketentuan kerja antara penyedia layanan dan pelanggan. Dokumen penting lainnya adalah perjanjian tingkat layanan (SLA), yang mendefinisikan layanan yang akan diberikan serta bagaimana keberhasilan layanan tersebut diukur.
SLA ini sering kali menjadi bagian dari perjanjian layanan utama antara penyedia layanan dan pelanggan.
Model Harga MSP
Penyedia layanan TI terkelola bisa menetapkan harga dengan beberapa cara. Model harga yang umum meliputi per perangkat, per pengguna, dan paket all-inclusive.
Misalnya, layanan pemantauan dan manajemen jarak jauh dapat dikenakan biaya berdasarkan jumlah perangkat yang dikelola, dengan biaya tetap untuk setiap perangkat. Jika pelanggan menggunakan beberapa perangkat (laptop, tablet, dan smartphone), penyedia layanan bisa menyesuaikan harga berdasarkan jumlah pengguna.
Model harga all-inclusive menetapkan biaya tetap untuk semua layanan TI terkelola yang diberikan kepada pelanggan.
Layanan TI terkelola biasanya ditagih secara berkala, umumnya per bulan. Struktur biaya tetap ini memberi pelanggan harga yang lebih dapat diprediksi serta memberikan penyedia layanan pendapatan bulanan yang berulang.
Bagi mitra yang sebelumnya bergantung pada sistem penagihan per jam, beralih ke model harga layanan TI terkelola berbasis biaya tetap bulanan bisa menjadi tantangan. Namun, penyedia layanan yang ingin beradaptasi bisa bertransisi secara bertahap sambil mengembangkan proses yang lebih terstruktur dan dapat diulang.
Sejarah Penyedia Layanan TI Terkelola
Asal-usul penyedia layanan TI terkelola bisa ditelusuri kembali ke tahun 1990-an dengan munculnya penyedia layanan aplikasi (ASP). ASP menyediakan layanan hosting aplikasi jarak jauh dan menjadi cikal bakal perusahaan yang menawarkan dukungan TI jarak jauh, menggantikan model dukungan di tempat untuk infrastruktur TI pelanggan mereka.