Apa itu Manufacturing Execution System (MES)?

Manufacturing Execution System (MES) adalah sistem informasi yang menghubungkan, memantau, dan mengontrol sistem manufaktur yang kompleks serta aliran data di lantai produksi. Tujuan utama dari MES adalah memastikan eksekusi operasional manufaktur yang efektif dan meningkatkan output produksi.

MES membantu mencapai tujuan tersebut dengan melacak dan mengumpulkan data secara akurat dan real-time tentang seluruh siklus produksi, mulai dari pelepasan pesanan hingga tahap pengiriman produk jadi.

MES mengumpulkan data terkait genealogy produk, kinerja, traceability, manajemen material, serta work in progress (WIP) dan aktivitas pabrik lainnya secara real-time. Data ini memungkinkan pengambil keputusan untuk memahami kondisi lantai produksi saat ini dan mengoptimalkan proses manufaktur dengan lebih baik.

Arsitektur Manufacturing Execution System

Manufacturing Enterprise Solutions Association (MESA) International, sebuah organisasi yang berfokus pada peningkatan manajemen operasional manufaktur melalui penerapan TI yang efektif, mendefinisikan cakupan MES pada tahun 1997 melalui model “MESA-11”. Model ini merupakan model MES pertama yang mengidentifikasi 11 fungsi inti dari MES.

Standar ANSI/ISA-95 menggabungkan model MESA-11 dengan Purdue Reference Model, menciptakan hierarki fungsional. Dalam model ini, MES ditempatkan di level menengah (level tiga), di antara enterprise resource planning (ERP) pada level empat dan kontrol proses pada level nol, satu, dan dua.

Keunggulan utama dari MES adalah kemampuannya menjadi lapisan fungsional antara ERP dan sistem kontrol proses di lantai produksi, memberikan visibilitas real-time terhadap workflow, fleksibilitas, serta wawasan tentang bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan operasional manufaktur secara menyeluruh.

Selain fungsi-fungsi inti tersebut, MES juga membantu produsen dalam menghadapi tantangan kepatuhan regulasi yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk industri yang teregulasi, seperti farmasi, makanan dan minuman, perangkat medis, bioteknologi, serta organisasi penelitian kontrak.

MES menyimpan catatan “as-built” atau Device History Record (DHR) untuk setiap unit dan batch produk dengan mengumpulkan data, proses, dan hasil dari proses manufaktur guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi FDA, seperti Title 21 CFR Part 11 dan Part 820.

Selain itu, MES dapat digunakan baik dalam manufaktur diskrit untuk industri seperti kedirgantaraan, pertahanan, dan otomotif, maupun process manufacturing untuk industri kimia, minyak dan gas, energi, serta pulp dan kertas.

Keuntungan Menggunakan Manufacturing Execution System

MES sering kali terintegrasi dengan ERP, supply chain management, product lifecycle management, dan sistem TI lainnya. Berikut beberapa manfaat utama dari penggunaan MES:

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Mempermudah kepatuhan terhadap regulasi.
  • Mempercepat waktu pemasaran dan meningkatkan fleksibilitas.
  • Memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap rantai pasokan.
  • Mengurangi waktu siklus manufaktur.
  • Menghilangkan penggunaan dokumen fisik dan proses entri data manual.
  • Mengurangi waktu tunggu pesanan.
  • Menekan biaya tenaga kerja.
  • Mengurangi inventaris WIP.
  • Meningkatkan pemanfaatan mesin.

Vendor Teratas untuk Manufacturing Execution System

Ada beberapa vendor di pasar MES yang menawarkan aplikasi baik secara on-premises maupun berbasis cloud. Beberapa vendor terkemuka di antaranya adalah ABB, Schneider Electric S.E., Aegis Ltd., Epicor Software Corp., 42Q, Plex Systems Inc., Rockwell Automation Inc., Aspen Technology Inc., Apriso Corp., dan Siemens A.G.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *