Apa itu milliampere-hour (mAh)?

Milliampere-hour (mAh) adalah seperseribu dari ampere-hour (Ah), yang dapat ditulis sebagai 1 mAh = 0,001 Ah. Kedua ukuran ini sering digunakan untuk menunjukkan kapasitas energi yang dapat disimpan oleh baterai dan berapa lama sebuah perangkat dapat beroperasi sebelum dayanya habis.

Ampere adalah satuan standar untuk arus listrik dalam Sistem Satuan Internasional. Satu ampere setara dengan aliran 6,24150907 x 1018 muatan elementer per detik, yang sama dengan 1 coulomb.

Untuk apa mAh digunakan?

Milliampere-hour sering digunakan untuk mengukur kapasitas baterai pada smartphone, laptop, jam, alat listrik, perangkat nirkabel, dan berbagai perangkat elektronik lainnya. Ukuran ini juga digunakan untuk baterai rumah tangga seperti C, D, 9V, AA, dan AAA.

Kapasitas baterai dalam mAh bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis dan konstruksi baterai. Berikut adalah beberapa contoh kapasitas baterai:

  • Baterai laptop Dell XPS 15: 6.254 mAh.
  • Baterai Apple iPhone Pro 14: 3.200 mAh.
  • Baterai tablet Samsung Galaxy Tab S8: 11.200 mAh.
  • Baterai alat listrik DeWalt PowerStack 20V Max: 5.000 mAh.
  • Baterai isi ulang Panasonic Eneloop AAA: 800 mAh.
  • Baterai lithium Tenergy 9V: 1.200 mAh.

Apa arti angka mAh?

Nilai mAh pada setiap baterai menunjukkan kapasitas muatannya dan berapa lama bisa bertahan. Misalnya, baterai 1 mAh bisa mengalirkan arus sebesar 1 milliampere (mA) selama satu jam. Kebanyakan baterai memiliki kapasitas yang jauh lebih besar, sementara sebagian besar perangkat mengonsumsi daya lebih lambat dibandingkan kapasitas total baterai.

Milliampere-hour (mAh) digunakan untuk mengukur kapasitas energi pada baterai perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, dan perangkat rumah tangga.

Misalnya, baterai iPhone Pro 14 memiliki kapasitas 3.200 mAh. Jika perangkat menggunakan rata-rata 200 mA per jam, baterai tersebut dapat bertahan sekitar 16 jam. Jika konsumsi dayanya lebih rendah, misalnya 100 mA per jam, maka daya baterai bisa bertahan hampir 32 jam.

Secara umum, semakin tinggi nilai mAh, semakin lama baterai akan bertahan, asalkan faktor lain tetap sama. Contohnya, jika ada dua laptop dengan spesifikasi yang sama tetapi memiliki baterai dengan kapasitas berbeda, laptop dengan baterai 8.000 mAh akan bertahan lebih lama dibandingkan laptop dengan baterai 6.000 mAh. Namun, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi masa pakai baterai, seperti suhu ekstrem, kebiasaan pengisian daya yang buruk, atau penggunaan charger yang tidak berkualitas.

Apa saja yang mempengaruhi daya tahan baterai dalam mAh?

Pola penggunaan perangkat juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan baterai. Misalnya, pengguna laptop dengan baterai 6.000 mAh yang hanya mengetik dokumen dan sesekali browsing internet mungkin bisa menggunakan laptop lebih lama dibandingkan pengguna laptop dengan baterai 8.000 mAh yang menjalankan banyak aplikasi, streaming film, bermain game, dan mengedit desain grafis secara bersamaan.

Milliampere-hour vs. Watt-hour

Dalam beberapa kasus, kapasitas baterai dinyatakan dalam watt-hour (Wh) daripada milliampere-hour, terutama pada baterai laptop. Watt-hour adalah satuan energi yang menunjukkan konsumsi daya 1 watt selama satu jam. Seperti mAh, watt-hour juga memberikan gambaran tentang seberapa lama baterai bisa bertahan dalam kondisi normal.

Jika Anda mengetahui voltase (V) dan watt-hour baterai, tetapi tidak tahu nilai mAh-nya, Anda bisa menghitungnya dengan rumus berikut:

mAh = Wh x 1.000 / V

Misalnya, jika sebuah laptop memiliki baterai 11,4 V dengan kapasitas 75 Wh, maka kapasitasnya sekitar 6.579 mAh. Sayangnya, banyak produsen laptop hanya mencantumkan nilai Wh tanpa menyebutkan mAh, sehingga Anda harus mencari informasi lebih lanjut untuk mengetahui kapasitas sebenarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *