model of reflection (Model refleksi) adalah proses terstruktur yang digunakan untuk membimbing analisis dan perbaikan pribadi maupun situasional. Refleksi adalah konsep yang menekankan kesadaran terhadap pengetahuan sendiri, pengalaman masa lalu, dan keyakinan.
Model refleksi bermanfaat bagi individu dengan membantu mereka memahami cara berpikir dan strategi belajar mereka sendiri. Selain itu, pemikiran reflektif memungkinkan individu menghubungkan pengetahuan baru mereka dengan pemahaman sebelumnya, mempertimbangkan baik istilah abstrak maupun konseptual, serta menerapkan strategi khusus pada tugas baru. Beragam model refleksi tersedia; individu harus memilih kerangka kerja yang mendukung pekerjaan mereka dan paling membantu dalam pengalaman belajar mereka.
Refleksi sering dipicu oleh situasi yang tidak nyaman atau negatif di mana individu perlu menentukan apa yang salah dan bagaimana mereka dapat memperbaiki atau mengatasinya di masa depan. Namun, refleksi juga dapat dimulai dari pengalaman positif, di mana individu ingin memahami mengapa sesuatu berhasil sehingga mereka dapat mengulang kesuksesan tersebut.
Model refleksi dapat digunakan dalam berbagai situasi, tetapi sangat bermanfaat dalam keadaan di mana pembaruan dan umpan balik diminta—seperti dalam pertemuan bisnis dan wawancara berbasis perilaku. Model refleksi juga sering digunakan oleh tenaga medis untuk meningkatkan praktik mereka.
Model refleksi juga dikenal sebagai kerangka refleksi, model reflektif, dan model praktik reflektif.
Cara kerja model refleksi
Proses pemikiran reflektif melibatkan pemikiran dan analisis sadar terhadap apa yang sedang dilakukan, apa yang telah dilakukan sebelumnya, apa yang telah dialami, dan apa yang telah dipelajari. Model refleksi membimbing individu melalui proses ini; setiap model menawarkan pendekatan yang berbeda. Kadang-kadang, satu model dapat dikombinasikan dengan yang lain untuk menciptakan struktur yang disesuaikan. Ketika ini dilakukan, satu model digunakan sebagai dasar, dan pertanyaan serta pertimbangan dari kerangka lain ditambahkan di atasnya.
Terlepas dari model yang digunakan, proses berpikir reflektif umumnya mencakup elemen-elemen berikut:
- Refleksi mengarah pada pembelajaran. Dengan kata lain, pemikiran reflektif akan mengubah ide dan pemahaman individu terhadap suatu situasi.
- Refleksi bersifat aktif dan dinamis. Ini mencakup refleksi terhadap pengalaman masa lalu, refleksi saat pengalaman terjadi, dan refleksi terhadap tindakan yang direncanakan di masa depan.
- Refleksi bersifat siklis. Artinya, pemikiran reflektif dapat menghasilkan ide baru yang dapat digunakan untuk membentuk tahap pembelajaran berikutnya.
- Refleksi melibatkan analisis dari berbagai perspektif. Dengan menganalisis suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, pemahaman yang lebih dalam dapat diperoleh, memungkinkan nilai, perspektif, dan asumsi diperiksa lebih dekat.
Manfaat refleksi
Model refleksi membantu individu mengambil wawasan berharga dari pengalaman mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan tindakan dan perilaku mereka. Manfaat model refleksi meliputi:
- memberikan struktur yang mudah diikuti;
- membantu individu yang tidak yakin harus mulai dari mana dalam proses berpikir reflektif;
- memudahkan individu untuk menilai semua tingkat situasi—dari gambaran besar hingga detail spesifik; dan
- memiliki titik akhir yang jelas dan terdefinisi dalam proses refleksi.
Selain itu, manfaat spesifik dari berpikir reflektif meliputi:
- meningkatkan metakognisi—kemampuan untuk merefleksikan proses kognitif sendiri;
- mengoptimalkan pemantauan dan manajemen kinerja;
- meningkatkan motivasi diri;
- memperkuat fokus pada tujuan pembelajaran;
- membantu individu mengidentifikasi hambatan dalam proses belajar mereka dan menetapkan tujuan yang realistis;
- memungkinkan individu mempertimbangkan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka;
- mengidentifikasi kesenjangan dalam keterampilan, pengetahuan, dan pengembangan; serta
- memaksimalkan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, tidak terduga, dan kompleks.
Model refleksi CARL
Model refleksi CARL, juga dikenal sebagai teknik CARL, adalah kerangka kerja untuk analisis dan perbaikan profesional yang berfokus pada:
- C – Konteks dari pengalaman masa lalu.
- A – Tindakan yang telah diambil.
- R – Hasil yang terjadi.
- L – Pelajaran yang dipetik.
Kerangka CARL mengharuskan individu memberikan deskripsi untuk masing-masing elemen ini. Berbeda dengan model refleksi lainnya, teknik CARL tidak memerlukan perencanaan tindakan lebih lanjut. Sebaliknya, model ini menekankan bahwa praktik mengidentifikasi pelajaran baru dan pengalaman belajar akan secara otomatis memengaruhi proses di masa depan.
Siklus refleksi Gibbs
Siklus refleksi Gibbs adalah kerangka kerja populer lainnya yang melibatkan pemeriksaan terhadap perasaan individu dan bagaimana hal tersebut memengaruhi situasi serta refleksi terhadap pengalaman tersebut. Model Gibbs menggunakan pertanyaan panduan pada setiap tahap untuk menciptakan analisis yang terstruktur, meskipun tidak sedalam model lainnya.
Siklus refleksi Gibbs terdiri dari enam tahap:
- Deskripsikan situasi.
- Pahami perasaan yang muncul akibat situasi tersebut.
- Evaluasi pengalaman tersebut.
- Analisis apa yang telah dipelajari.
- Buat kesimpulan dengan menentukan alternatif tindakan yang dapat diambil.
- Buat rencana tindakan.
Siklus refleksi Gibbs sangat populer di kalangan tenaga medis dan pelatih. Model ini juga digunakan dalam pendidikan tinggi, khususnya dalam penugasan magang, untuk membantu peserta magang mengembangkan keterampilan dan kesadaran diri.
Model refleksi lainnya
Selain model CARL dan Gibbs, terdapat beberapa model refleksi lainnya, seperti:
- Representasi segitiga Boud
- Model Refleksi Terstruktur Johns
- Model Atkins dan Murphy
Setiap model memiliki kelebihan masing-masing dalam membantu individu memahami dan meningkatkan pengalaman mereka melalui refleksi.