MTTR (mean time to repair) adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memperbaiki komponen atau perangkat yang mengalami kegagalan dan mengembalikannya ke status produksi.
Mean time to repair mencakup waktu yang diperlukan untuk mengetahui adanya kegagalan, mendiagnosis masalah, dan memperbaikinya. MTTR adalah ukuran dasar dari seberapa mudah peralatan suatu organisasi dapat diperbaiki, yang pada akhirnya mencerminkan seberapa efisien organisasi tersebut dalam menangani masalah.
Para profesional di bidang penyimpanan data dapat menggunakan MTTR sebagai metrik kinerja untuk mengevaluasi seberapa efisien mereka dalam mengelola sumber daya penyimpanan data mereka. Setelah MTTR diketahui, organisasi dapat menggunakannya untuk menyesuaikan dan meningkatkan proses mereka agar angka tersebut lebih rendah, sehingga mengurangi hilangnya produktivitas.
Jika MTTR suatu perangkat sudah rendah, itu berarti komponen tersebut dapat diperbaiki dengan cepat dan efisien.
Sebaliknya, jika MTTR tinggi, informasi ini dapat digunakan untuk melakukan perubahan perbaikan dalam organisasi. Misalnya, administrator bisa membangun sistem dengan resiliency untuk mencegah kegagalan di masa depan serta menyediakan mekanisme umpan balik yang lebih cepat agar masalah dapat segera diketahui.
Metrik ini juga menjadi faktor penting dalam negosiasi service-level agreements (SLA) dan membantu para insinyur menentukan kapan harus menjadwalkan pemeliharaan sistem.
Perbandingan MTTR, MTBF, dan MTTF
MTTR dapat dihitung dengan membagi total waktu yang dibutuhkan untuk perawatan (downtime) dengan jumlah total perbaikan dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, jika total waktu perbaikan adalah 120 menit dan ada empat kali kerusakan yang menyebabkan downtime tersebut, maka organisasi bisa menyimpulkan bahwa setiap kerusakan membutuhkan sekitar 30 menit untuk diperbaiki.
Sementara MTTR mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sesuatu setelah kegagalan terjadi, MTBF (mean time between failures) adalah rata-rata waktu antara satu kegagalan dan kegagalan berikutnya. MTBF dapat dihitung dengan membagi total uptime dengan jumlah total kerusakan.
Tujuan setiap organisasi seharusnya adalah menurunkan MTTR dan meningkatkan MTBF suatu sistem. Secara umum, mean time to repair mencerminkan efisiensi dalam proses perbaikan, sedangkan mean time between failures mencerminkan keandalan sistem.
Namun, baik MTTR maupun MTBF hanya berlaku untuk produk yang bisa diperbaiki. Jika suatu perangkat tidak dapat diperbaiki dan harus diganti sepenuhnya, metrik yang digunakan adalah MTTF (mean time to failure). MTTF memperkirakan tingkat kegagalan untuk produk yang tidak bisa diperbaiki. Organisasi harus memahami perbedaan antara ketiga konsep ini agar tidak terjebak dalam menghitung waktu perbaikan ketika opsi terbaik sebenarnya adalah mengganti perangkat dengan yang baru.
Cara meningkatkan MTTR
Teknologi pemantauan modern adalah cara terbaik bagi organisasi untuk mengurangi mean time to repair. Pemantauan, baik di lokasi maupun secara remote melalui tablet atau smartphone, memungkinkan pengawasan kinerja sistem selama 24/7. Dengan informasi yang selalu diperbarui ini, organisasi bisa menentukan MTTR dan MTBF mereka, sehingga insinyur dapat melakukan pemeliharaan preventif dan merencanakan perbaikan sebelum kegagalan terjadi.
MTTR, MTBF, dan MTTF juga bisa dipantau menggunakan perangkat lunak yang menghasilkan laporan tentang tingkat kegagalan dan siklus perbaikan untuk setiap perangkat secara individual.