Apa itu Harga Neto?
Harga neto adalah nilai di mana suatu produk atau layanan dijual setelah semua pajak dan biaya lainnya ditambahkan serta semua diskon dikurangkan. Harga neto adalah jumlah yang dibayar oleh pelanggan.
Untuk menghitung harga neto, mulai dengan harga daftar dan tambahkan pajak serta biaya yang diwajibkan pemerintah. Kemudian kurangi diskon, rabat, atau harga yang telah dinegosiasikan. Hasil akhirnya adalah harga neto.
Harga neto juga disebut sebagai harga aktual, dan terkadang harga yang telah dinegosiasikan. Misalnya, ketika dua bisnis menyepakati harga kontrak untuk barang atau layanan dalam periode tertentu, harga yang disepakati tersebut adalah harga neto.
Apa saja yang termasuk dalam harga neto?
Jumlah yang ditambahkan ke harga neto mencakup biaya nilai tambah, royalti, pengiriman, bea masuk, pajak, layanan, dan instalasi.
Penting untuk dicatat bahwa pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan biaya yang diwajibkan pemerintah lainnya mungkin tidak termasuk dalam harga daftar tetapi ditambahkan saat pembelian untuk mendapatkan harga neto.
Dalam beberapa kasus, harga neto ditampilkan tanpa memasukkan pajak ini, dengan keterangan bahwa pajak akan ditambahkan pada saat pembelian.
Istilah terkait harga neto
Ada beberapa istilah harga lainnya yang digunakan bersamaan dengan harga neto. Berikut penjelasannya:
Harga daftar vs. harga neto
Harga daftar adalah titik awal dari mana harga neto dihitung. Ini juga dikenal sebagai harga eceran yang disarankan oleh produsen (MSRP) atau “harga stiker”.
Misalnya, pada label harga atau daftar produk, harga daftar sering diikuti oleh jumlah diskon, kemudian subtotal setelah diskon sebelum pajak. Jumlah akhir adalah harga neto.
Biaya neto vs. harga neto
Harga neto sering disalahartikan sebagai “biaya neto”. Biaya neto adalah jumlah yang dibayar pelanggan setelah semua diskon dan rabat diterapkan, tetapi tidak termasuk pajak atau biaya tambahan lainnya.
Sebaliknya, harga neto mencakup semua biaya tambahan dan merupakan jumlah akhir yang dibayar oleh pelanggan.
Harga kotor vs. harga neto
Harga kotor adalah total biaya suatu produk atau layanan sebelum diskon atau pajak diterapkan. Untuk menghitung harga kotor, mulai dengan harga daftar dan tambahkan biaya lainnya.
Harga grosir vs. harga neto
Produsen dan distributor menetapkan harga grosir. Ini adalah harga yang lebih rendah di mana produk atau layanan dijual ke pengecer. Pengecer kemudian menambahkan markup mereka ke harga grosir untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi (yaitu, harga neto).
Menggunakan perangkat lunak untuk menentukan strategi harga
Harga neto menjadi dasar bagi sebagian besar strategi penetapan harga produk dan layanan. Untuk menetapkan harga jual, pemilik bisnis besar dan kecil mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya produk, biaya pengiriman, diskon, volume penjualan, dan nilai tambah.
Mereka juga membandingkan struktur harga mereka dengan pesaing. Banyak yang menggunakan perangkat lunak penetapan harga untuk membantu menentukan harga yang kompetitif dan margin keuntungan optimal.
Perangkat lunak penetapan harga mempertimbangkan berbagai faktor untuk membantu bisnis menetapkan harga akhir. Program perangkat lunak ini mempertimbangkan biaya produksi, biaya pengiriman, diskon, dan nilai tambah. Mereka juga membandingkan harga jual dengan harga pesaing.
Strategi penetapan harga berdasarkan harga neto umum digunakan karena memungkinkan bisnis untuk memperhitungkan semua biaya terkait produk atau layanan mereka, termasuk biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead.
Menentukan harga yang tepat memungkinkan bisnis membandingkan keuntungan mereka dengan pesaing. Dengan menggunakan perangkat lunak penetapan harga, perusahaan dapat mengoptimalkan harga neto mereka untuk memastikan mereka mendapatkan hasil terbaik dari produk atau layanan mereka.
Contoh perangkat lunak penetapan harga meliputi:
- Prisync
- Smart Price Optimization and Management
- Price2Spy
- Omnia Dynamic Pricing
- Pricefx
- Wiser Solutions
- KBMax
- Competera Pricing Platform
- BlackCurve
Lihat juga: biaya barang terjual, ROI, penetapan harga dinamis, harga pokok, harga tetap, harga keseimbangan