Apa itu Ketersediaan Jaringan?

Network availability (Ketersediaan jaringan) adalah jumlah uptime dalam suatu sistem jaringan selama periode waktu tertentu. Uptime mengacu pada waktu di mana jaringan beroperasi sepenuhnya. Ketersediaan jaringan diukur dalam bentuk persentase dan dipantau untuk memastikan jaringan berjalan secara konsisten bagi pengguna akhir.

Para profesional jaringan biasanya mencatat ketersediaan jaringan secara proaktif menggunakan alat pemantauan kinerja jaringan secara real-time. Pendekatan ini membantu mereka mendeteksi gangguan secepat mungkin. Selain itu, sebagian besar jaringan juga menyediakan alat pemantauan reaktif bagi pengguna untuk mengirimkan tiket dukungan saat jaringan mengalami gangguan.

Uptime dan ketersediaan jaringan adalah KPI penting bagi penyedia layanan jaringan, terutama yang mengelola beberapa pusat data. Menjaga tingkat ketersediaan tertentu dapat membantu organisasi dalam perencanaan pemulihan bencana jaringan, mengenali kapan masalah muncul, dan memberikan standar kualitas layanan (QoS) kepada pengguna.

Cara Mengukur Ketersediaan Jaringan

Ketersediaan jaringan diukur sebagai persentase waktu di mana sistem tetap beroperasi sepenuhnya dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Penyedia layanan umumnya mencantumkan tingkat ketersediaan jaringan tertentu dalam perjanjian tingkat layanan (SLA).

Rumus ketersediaan adalah jumlah uptime dibagi dengan total waktu operasional, di mana total waktu adalah uptime ditambah downtime. Downtime yang dihitung mencakup semua waktu di mana jaringan tidak beroperasi, seperti saat pemeliharaan, kegagalan tak terduga, atau waktu pemulihan sistem.

Profesional jaringan berusaha mencapai ketersediaan 100%, yang berarti sistem jaringan selalu beroperasi sepenuhnya sepanjang waktu. High availability biasanya mengacu pada ketersediaan 99,999%, atau yang dikenal sebagai ketersediaan lima-sembilan.

Perbedaan Ketersediaan dan Keandalan Jaringan

Keandalan jaringan mirip dengan ketersediaan jaringan, tetapi alih-alih mengukur jumlah uptime, keandalan mengukur kemungkinan terjadinya kegagalan dalam sistem. Keandalan melacak seberapa lama infrastruktur jaringan dapat berfungsi tanpa gangguan.

Keandalan jaringan juga diukur dalam bentuk persentase, di mana sistem yang sepenuhnya andal memiliki ketersediaan 100%. Profesional jaringan menghitung keandalan dengan membagi total waktu layanan dengan jumlah kegagalan—dikenal sebagai mean time between failures—atau dengan membagi jumlah kegagalan dengan total waktu layanan, yang dikenal sebagai tingkat kegagalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *