Apa itu Network Service Provider?

Network Service Provider (NSP) adalah perusahaan yang memiliki, mengoperasikan, dan menjual akses ke infrastruktur dan layanan backbone internet. Pelanggan utama NSP adalah penyedia layanan lain, termasuk penyedia layanan internet (ISP), yang kemudian menjual akses internet ke bisnis dan konsumen. Beberapa NSP juga berfungsi sebagai ISP itu sendiri. NSP juga sering disebut sebagai backbone providers.

NSP membangun dan mengelola kabel serat optik serta core router—yaitu rute data utama—yang menjadi tulang punggung internet. Koneksi fisik mereka bertemu di titik pertukaran internet (internet exchange points), tempat ISP regional dapat terhubung ke backbone NSP. Lokasi ini juga dikenal sebagai peering points.

Meskipun nama-nama NSP mungkin tidak dikenal oleh banyak orang, peran mereka sangat penting dalam dunia jaringan modern. Infrastruktur dan layanan berkecepatan tinggi mereka mendukung ekosistem downstream yang mencakup ISP, operator seluler, dan penyedia jaringan virtual, sekaligus menjadi fondasi bagi semua layanan IP komersial.

Contoh NSP

Setiap wilayah di dunia biasanya memiliki beberapa NSP, meskipun ada wilayah yang hanya memiliki satu. Berikut adalah beberapa NSP terbesar di dunia:

  • AT&T
  • CenturyLink
  • China Telecom
  • Cogent
  • Deutsche Telekom
  • NTT
  • Orange
  • Sprint
  • Tata
  • Verizon Business

Bagaimana cara kerja Network Service Provider?

ISP dapat membeli bandwidth grosir dari NSP untuk menyediakan konektivitas bagi pelanggan mereka. Pelanggan kemudian mengakses jaringan melalui last-mile infrastructure milik ISP mereka, yang pada akhirnya terhubung ke backbone NSP.

Dari situ, NSP mengelola lalu lintas jaringan dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk konektivitas. NSP bertanggung jawab untuk membangun, memelihara, dan memperluas infrastrukturnya agar bisa mengakomodasi lonjakan lalu lintas. Sementara itu, ISP bertanggung jawab atas jaringan mereka sendiri, serta aspek penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.

Selain menyediakan bandwidth, NSP juga menawarkan layanan tambahan seperti cloud computing atau web hosting, yang kemudian bisa dijual oleh ISP dengan merek mereka sendiri dalam strategi yang dikenal sebagai white labeling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *