Istilah ortogonal berasal dari bahasa Yunani orthogonios (“ortho” berarti benar dan “gon” berarti bersudut). Konsep ortogonal memiliki akar dalam matematika tingkat lanjut, khususnya aljabar linear, geometri Euclidean, dan trigonometri bola. Ortogonal dan tegak lurus sering digunakan sebagai sinonim.
Istilah terkait, proyeksi ortogonal, menggambarkan metode menggambar objek tiga dimensi dengan perspektif linear. Ini mengacu pada garis perspektif yang digambar secara diagonal di sepanjang garis paralel yang bertemu pada titik yang disebut “titik lenyap” (vanishing point). Garis perspektif semacam itu bersifat ortogonal atau tegak lurus satu sama lain.
Definisi ortogonal juga telah diperluas ke dalam penggunaan umum, yang berarti karakteristik sesuatu yang independen (terhadap sesuatu yang lain). Ini juga dapat berarti non-redundan, tidak tumpang tindih, atau tidak relevan.
Garis Ortogonal dan Matematika
Dalam geometri Euclidean, objek ortogonal berkaitan dengan ketegaklurusan satu sama lain. Garis atau segmen garis yang tegak lurus pada titik perpotongannya dikatakan memiliki hubungan ortogonal. Demikian pula, dua vektor dianggap ortogonal jika membentuk sudut 90 derajat. Dengan demikian, pergerakan oleh satu vektor sepanjang sumbu X-Y ortogonal tidak menghasilkan pergerakan terkait oleh vektor kedua; vektor tersebut saling berhubungan tetapi sepenuhnya independen.
Fungsi Kontrol Ortogonal dalam Perangkat Keras Komputer
Dalam terminologi komputer, ortogonal menggambarkan kondisi independensi antara berbagai dimensi atau objek. Contoh dasarnya dapat ditemukan pada monitor komputer, yang mencakup kontrol ortogonal untuk menyesuaikan kecerahan, kontras, dan warna secara independen. Anda dapat menyesuaikan kecerahan tanpa mengubah aspek lain dari resolusi layar, misalnya. Pada tingkat yang lebih kompleks, konsep ortogonal sering dikaitkan dengan pengembangan perangkat lunak, penyimpanan persisten, dan jaringan.
Ortogonal dalam Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam terminologi komputer, sesuatu — seperti bahasa pemrograman atau objek data — bersifat ortogonal jika dapat digunakan tanpa mempertimbangkan bagaimana penggunaannya akan memengaruhi hal lain. Bahasa ortogonal memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk mengubah satu operasi dalam sistem secara independen tanpa menyebabkan efek berantai pada operasi lain yang bergantung. Dengan kata lain, desain ortogonal berarti hanya ada satu cara untuk mengubah properti sistem yang Anda kendalikan — mengeksekusi Operasi A tidak akan mempengaruhi Operasi B. Pendekatan ini sangat berguna saat melakukan debugging skrip.
Pengembangan perangkat lunak ortogonal berusaha untuk menyederhanakan penyusunan set instruksi. Bahasa pemrograman dikompilasi dari sejumlah kecil komponen yang hanya dapat digabungkan dalam jumlah cara yang terbatas, sehingga mengurangi jumlah kesalahan dan memungkinkan pengembang lebih cepat belajar membaca dan menulis program dalam bahasa tersebut.
Bahasa Pemrograman Ortogonal
Sebuah bahasa pemrograman bersifat ortogonal jika fitur-fiturnya dapat digunakan tanpa memikirkan bagaimana penggunaannya akan mempengaruhi fitur lainnya. Pascal kadang-kadang dianggap sebagai bahasa ortogonal, sementara C++ dianggap sebagai bahasa non-ortogonal.
Fitur program yang kompatibel dengan versi sebelumnya — disebut kompatibel mundur — memiliki hubungan ortogonal dengan fitur versi sebelumnya karena keduanya saling independen; Anda tidak perlu khawatir tentang bagaimana penggunaan fitur satu versi akan menyebabkan efek tak terduga karena interaksi dengan fitur dari versi lain. Baik fitur maupun programnya dapat dikatakan bersifat ortogonal.
Persistensi dan Penyimpanan Ortogonal
Lama waktu data disimpan dalam penyimpanan dalam sistem komputer dikenal sebagai persistensi. Persistensi ortogonal (kadang-kadang juga dikenal sebagai persistensi transparan) adalah kualitas sistem pemrograman yang memungkinkan seorang programmer memperlakukan data secara serupa tanpa memperhatikan lamanya waktu data disimpan. Sering kali, programmer harus menggunakan pendekatan berbeda dan pengkodean terpisah untuk mengakses data tergantung pada berapa lama data telah disimpan. Menggunakan sistem pemrograman dengan persistensi data ortogonal memungkinkan programmer memperlakukan data dengan cara yang sama terlepas dari karakteristik persistensinya, menghemat waktu pemrograman dan memudahkan penerapan integritas referensial.
Persistensi Ortogonal vs. Non-Ortogonal
Ciri khas persistensi ortogonal adalah objek data dimuat sesuai kebutuhan, seperti kueri basis data navigasional yang memuat objek target saat melintasi referensi dalam suatu objek. Sebagian besar sistem operasi standar industri (OS) mendukung persistensi ortogonal.
Kelemahan yang dirasakan dari persistensi ortogonal terutama berpusat pada inefisiensi dan masalah pemrograman tingkat semantik. Sistem dengan persistensi ortogonal tidak memiliki jendela tingkat tinggi ke dalam penyimpanan data persisten, yang berarti pengembang tidak dapat mengandalkan objek data yang merujuk satu sama lain secara sistematis.
Fungsi Ortogonal dalam Jaringan dan Virtualisasi Switch
Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM) adalah skema jaringan multi-akses yang menyediakan tingkat akses data tinggi dan bandwidth luas. OFDM membagi sinyal menjadi beberapa saluran pita sempit pada frekuensi yang berbeda. Bentuk modulasi digital ini dikembangkan pada 1960-an untuk mengurangi interferensi sinyal di antara saluran yang berdekatan dalam frekuensi. Selain akses data kecepatan tinggi, sinyal yang dimodulasi OFDM digunakan dalam siaran audio digital dan televisi digital.
Demikian pula, fungsi ortogonal memainkan peran dalam jaringan penyimpanan virtual yang bergantung pada switch. Fungsi switching ortogonal ini mencakup area seperti pengkabelan jaringan, transportasi data, virtualisasi penyimpanan blok, manajemen RAID, serta teknologi sistem file untuk penyimpanan objek data.