Apa itu Passive Optical Network (PON)?

Passive Optical Network (PON) adalah sistem yang sering digunakan oleh penyedia jaringan telekomunikasi untuk membawa sinyal dan kabel serat optik hingga ke pengguna akhir. Tergantung di mana PON ini berakhir, sistem ini bisa disebut sebagai fiber to the curb, fiber to the building, atau fiber to the home.

Bagaimana Cara Kerja Passive Optical Network?

Sebuah sistem PON terdiri dari Optical Line Terminal (OLT) yang ada di pusat data penyedia layanan komunikasi dan beberapa Optical Network Unit (ONU) yang dekat dengan pengguna akhir. Biasanya, satu OLT bisa terhubung ke hingga 32 ONU. Kata passive di sini mengacu pada fakta bahwa transmisi optiknya tidak memerlukan daya listrik atau komponen elektronik aktif setelah sinyal dikirimkan melalui jaringan. Ini berbeda dengan active optical network yang butuh perangkat switching dengan daya listrik untuk mengirimkan data melalui kabel serat optik.

Gambar berikut menunjukkan bagaimana perangkat OLT redundan biasanya ditempatkan di pusat data penyedia layanan telekomunikasi. Dari sini, kabel serat optik didistribusikan hingga 20 km dari pusat data dan dibagi menjadi beberapa ONU menggunakan passive optical splitter, yang mengakhiri koneksi serat dekat dengan titik demarkasi pelanggan. ONU ini kemudian menghubungkan jaringan ke pelanggan menggunakan kabel Ethernet berbasis tembaga atau serat optik, sehingga pelanggan bisa menghubungkannya dengan jaringan lokal mereka (LAN).

Jenis-jenis Passive Optical Network

Secara teori, semua sistem PON punya kapasitas yang sama di level optik. Namun, batasan upstream dan downstream bandwidth ditentukan oleh lapisan elektronik, yaitu protokol yang mengalokasikan kapasitas dan mengelola koneksi.

Sistem PON pertama yang banyak digunakan secara komersial memiliki lapisan elektronik berbasis Asynchronous Transfer Mode (ATM) atau protokol cell switching dan disebut APON. Sistem ini masih digunakan hingga sekarang, meskipun lebih sering disebut Broadband PON (BPON). APON/BPON umumnya memiliki kapasitas downstream sebesar 155 Mbps atau 622 Mbps, dengan yang terakhir lebih umum digunakan. Sementara itu, upstream-nya dikirim dalam bentuk cell burst sebesar 155 Mbps.

Beberapa pengguna PON bisa mendapatkan porsi bandwidth melalui optical splitters dan teknik wavelength division multiplexing. PON juga bisa digunakan sebagai trunk uplink untuk jaringan yang lebih besar, seperti jaringan kabel TV komunitas, ke jaringan Ethernet rumah atau gedung melalui kabel koaksial.

Penerus dari ATM-based PON adalah PON yang menggunakan teknologi Ethernet. Misalnya, Gigabit PON (GPON) menawarkan berbagai kecepatan mulai dari 622 Mbps simetris (upstream dan downstream sama) hingga kecepatan asimetris 2.5 Gbps download dan 1.25 Gbps upload. GPON adalah sistem hybrid yang menggunakan ATM untuk transportasi suara dan Ethernet untuk transportasi data. GPON banyak digunakan dalam jaringan fiber-to-the-home.

Versi PON berbasis Ethernet yang lebih baru adalah 10G-PON. Teknologi ini sepenuhnya berbasis Ethernet dan menawarkan kecepatan download 10 Gbps dengan upload 2.5 Gbps. Beberapa teknologi EPON lain, seperti ITU-T Next-Generation PON2, sedang dikembangkan dan diperkirakan bisa mencapai kecepatan hingga 80 Gbps di masa depan.

Keunggulan dan Kelemahan PON

Keunggulan PON meliputi:

  • Lebih murah untuk diimplementasikan dibandingkan teknologi broadband lainnya.
  • Tidak memerlukan perangkat listrik di tengah jalur jaringan.
  • Memanfaatkan infrastruktur fiber optic yang sudah ada.
  • Memiliki jalur upgrade yang luas dengan throughput yang terus meningkat.
  • Dianggap sebagai teknologi broadband yang aman.
  • Bisa menjangkau jarak jauh, hingga 20 km dari pusat data.

Namun, ada juga beberapa kelemahan dari PON:

  • Memerlukan infrastruktur serat optik yang cukup luas.
  • Jaringan yang lebih besar bisa menjadi kurang efisien karena banyaknya lalu lintas manajemen dari pusat data ke ONU pelanggan.
  • Tidak seperti jaringan aktif yang memiliki daya listrik, PON harus mengikuti batasan jarak transportasi yang ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *