Apa itu Power Usage Effectiveness (PUE)?

Power Usage Effectiveness (PUE) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi energi sebuah pusat data. PUE dihitung dengan membagi total daya yang masuk ke pusat data dengan daya yang digunakan untuk menjalankan peralatan TI di dalamnya. PUE dinyatakan dalam bentuk rasio, di mana semakin kecil hasil pembagian mendekati 1.0, semakin efisien pusat data tersebut.

Infrastruktur pusat data dan daya pemrosesan di dalamnya membutuhkan banyak energi. Jika tidak dioperasikan secara efisien, pusat data akan mengonsumsi lebih banyak daya. Dengan memantau metrik seperti PUE, organisasi dan pengelola pusat data dapat mengukur efisiensi dan mengevaluasi dampak perubahan yang dilakukan. Ini membantu mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional.

PUE diciptakan oleh Green Grid, sebuah kelompok industri yang fokus pada efisiensi energi pusat data. Menurut Uptime Institute Annual Global Data Center Survey 2021, PUE dan konsumsi daya adalah dua metode utama dalam pelacakan keberlanjutan. Standar benchmarking serupa yang diakui oleh Green Grid adalah Data Center Infrastructure Efficiency atau DCiE.

Bagaimana cara menghitung PUE?

PUE dihitung dengan rumus: total daya fasilitas / energi peralatan TI = PUE.

Berikut langkah-langkah perhitungannya:

  1. Ukur penggunaan energi di meteran listrik pusat data. Jika pusat data berada dalam gedung yang digunakan untuk berbagai keperluan, ukur hanya daya yang digunakan oleh pusat data. Alternatifnya, gunakan perangkat lunak DCIM yang dapat memantau konsumsi daya secara real-time.
  2. Ukur beban energi peralatan TI setelah proses konversi, switching, dan conditioning selesai. Pengukuran terbaik dilakukan di Power Distribution Unit (PDU), yang menyuplai daya ke server rack.
  3. Hitung PUE. Setelah data diperoleh, cukup bagi total daya fasilitas dengan energi peralatan TI.

Keuntungan dan keterbatasan PUE

Keuntungan PUE:

  • Bisa dihitung berulang kali. PUE memungkinkan organisasi menilai perubahan dalam efisiensi pusat data.
  • Membantu mengidentifikasi praktik yang lebih efisien. PUE dapat menunjukkan metode yang efektif atau tidak dalam mengurangi konsumsi energi.
  • Dapat dikombinasikan dengan perangkat lunak DCIM. DCIM bisa menghitung PUE secara otomatis dan menyajikan laporan.
  • Bisa digunakan dalam pemasaran. Organisasi dengan PUE yang baik dapat menampilkan hasilnya sebagai pencapaian efisiensi.

Keterbatasan PUE:

  • Kesulitan mengukur total daya fasilitas dengan akurat. Jika hanya mengandalkan estimasi, hasil PUE mungkin tidak akurat.
  • PUE tidak mengukur konsumsi daya pada tingkat rak. Penggunaan daya di setiap rak tidak tercakup dalam perhitungan.
  • PUE sebagai alat pemasaran. Meskipun bisa digunakan untuk promosi, PUE sebaiknya tetap difokuskan sebagai alat evaluasi efisiensi.

Bagaimana cara menurunkan PUE?

Untuk menurunkan rasio PUE mendekati 1.0, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Virtualisasi server. Virtual machine dapat menjalankan beban kerja sendiri, mengurangi konsumsi daya dan menghemat ruang.
  • Tingkatkan sistem pendingin. Sistem pendinginan berbasis refrigeran mengonsumsi banyak daya. Mengoptimalkan pendinginan atau menggunakan metode lain bisa membantu menurunkan PUE.
  • Optimalkan produksi udara dingin. Gunakan udara luar yang sejuk atau penukar panas untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin mekanis.
  • Ganti perangkat keras yang tidak efisien. Peralatan yang sudah usang dapat mengonsumsi lebih banyak daya. Jika performanya menurun, pertimbangkan untuk menggantinya.
  • Gunakan UPS yang efisien. Sistem UPS yang lebih hemat energi dan desain distribusi daya yang lebih pendek bisa meningkatkan efisiensi.
  • Gunakan pencahayaan hemat energi. Beralih ke lampu LED dengan sensor gerak dapat mengurangi konsumsi daya dan panas yang dihasilkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *