Apa Itu RAID 0 (Disk Striping)?
RAID 0 (disk striping) adalah proses membagi data menjadi blok-blok dan menyebarkannya ke beberapa perangkat penyimpanan, seperti hard disk atau SSD (solid-state drive), dalam sebuah grup array disk independen yang redundan.
Sebuah stripe terdiri dari data yang dibagi di antara beberapa hard disk atau SSD, sedangkan striped unit adalah bagian data yang ada di setiap drive.
Cara Kerja RAID 0
Karena striping menyebarkan data ke lebih banyak drive fisik, beberapa disk dapat mengakses isi file secara bersamaan, sehingga mempercepat proses baca dan tulis. Namun, berbeda dengan level RAID lainnya, RAID 0 tidak memiliki paritas. Tanpa data paritas, RAID 0 tidak memiliki redundansi atau toleransi kesalahan. Artinya, jika satu drive gagal, semua data di drive tersebut akan hilang.
Sistem penyimpanan menerapkan disk striping dengan berbagai cara. Beberapa mungkin membagi data pada tingkat byte, blok, atau partisi, sementara yang lain bisa menyebarkannya ke sebagian atau seluruh disk dalam satu kluster. Misalnya, dalam sistem penyimpanan dengan 10 hard disk, sebuah blok 64 KB dapat disebar ke lima disk pertama sebelum kembali ke disk pertama untuk mengulang prosesnya. Sistem lain mungkin menyebarkan data sebesar 1 MB ke masing-masing dari 10 disk sebelum kembali ke disk pertama.
RAID 0 sangat cocok untuk penyimpanan data yang tidak kritis tetapi membutuhkan kecepatan baca dan tulis tinggi. Penggunaan umum RAID 0 termasuk caching video streaming langsung dan pengeditan video, karena kecepatan dan performanya. Disk striping tanpa redundansi sering digunakan untuk penyimpanan sementara, ruang kerja (scratch space), atau situasi di mana salinan utama data bisa dengan mudah dipulihkan dari perangkat lain.
Kelebihan dan Kekurangan RAID 0
Kelebihan utama RAID 0 adalah peningkatan performa. Misalnya, membagi data ke tiga hard disk akan memberikan bandwidth tiga kali lipat dibandingkan satu drive. Jika setiap drive beroperasi pada 200 IOPS, maka RAID 0 bisa mencapai hingga 600 IOPS untuk membaca dan menulis data.
RAID 0 juga menghindari overhead karena tidak menggunakan data paritas, serta memanfaatkan seluruh kapasitas penyimpanan yang tersedia. Selain mudah diimplementasikan, RAID 0 juga memiliki biaya paling rendah di antara semua level RAID dan didukung oleh semua pengontrol perangkat keras.
Kekurangannya adalah rendahnya ketahanan terhadap kegagalan. Karena RAID 0 tidak memiliki redundansi data, kegagalan satu drive berarti hilangnya semua data pada set disk tersebut. Oleh karena itu, RAID 0 tidak disarankan untuk penyimpanan data yang bersifat misi-kritis.
Disk Striping dengan Paritas
RAID 0 menulis data tanpa paritas seperti yang digunakan dalam jenis RAID lainnya. Misalnya, RAID 3 dan RAID 4 menggunakan satu disk khusus untuk paritas, sementara RAID 5 menyebarkan informasi paritasnya di beberapa drive. RAID 6 bahkan menggunakan dua drive untuk paritas, sehingga bisa bertahan dari kegagalan dua drive sekaligus.
Disk Striping dan Disk Mirroring
Dalam array RAID, disk mirroring—juga dikenal sebagai RAID 1—menduplikasi data dari satu hard disk ke hard disk lainnya. Ini menciptakan redundansi data yang membantu pemulihan jika ada kegagalan array. Seperti striping, mirroring juga memberikan performa tinggi. RAID 1 memiliki keunggulan dalam ketersediaan tinggi dan pemulihan cepat, tetapi tidak secepat RAID 0 dalam membaca dan menulis data.
RAID 0 vs. RAID 5, JBOD, dan SSD
RAID 5 adalah salah satu versi RAID yang paling umum digunakan saat ini dan bisa dikombinasikan dengan RAID 0 atau digunakan sebagai alternatif. RAID 5 memberikan redundansi yang lebih ekonomis dengan menyebarkan data di beberapa hard disk sekaligus mendistribusikan paritasnya. Namun, RAID 5 memiliki kekurangan berupa penurunan performa saat proses rebuild.
Alternatif RAID 0 lainnya termasuk JBOD (just a bunch of disks) dan SSD. JBOD, seperti RAID 0, terdiri dari beberapa drive fisik, tetapi drive dalam JBOD bisa memiliki kapasitas yang berbeda.
SSD semakin populer karena harganya yang semakin terjangkau dan kecepatannya yang jauh lebih tinggi dibandingkan hard disk biasa. Dari semua level RAID, RAID 0 adalah yang paling mendekati kecepatan baca dan tulis SSD, tetapi tetap tidak bisa menyamai performa SSD secara keseluruhan.
Pada akhirnya, pilihan antara RAID 0 dan SSD bergantung pada kebutuhan akan kecepatan dan performa dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan.