Apa itu RAID Controller?
RAID Controller adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola hard disk drive atau solid-state drive dalam komputer atau array penyimpanan agar berfungsi sebagai satu unit logis.
RAID Controller memberikan tingkat perlindungan terhadap data yang disimpan dan juga dapat meningkatkan performa komputasi dengan mempercepat akses ke data yang tersimpan.
Fungsi RAID Controller
Seorang controller memberikan lapisan abstraksi antara sistem operasi (OS) dan drive fisik. RAID Controller menyajikan kelompok atau bagian dari drive ke aplikasi dan OS sebagai unit logis di mana skema perlindungan data dapat didefinisikan. Unit logis ini muncul sebagai drive atau bagian dari drive ke aplikasi dan OS, meskipun mungkin terdiri dari beberapa bagian dari berbagai drive.
Karena RAID Controller memiliki kemampuan mengakses beberapa salinan data pada berbagai perangkat fisik, ia dapat meningkatkan performa serta melindungi data jika terjadi kegagalan sistem.
Terdapat sekitar 10 konfigurasi RAID yang berbeda, serta banyak variasi khusus dari standar RAID levels. RAID Controller mendukung level RAID tertentu atau kelompok level yang terkait.
Hardware RAID Controller
Dalam RAID berbasis perangkat keras, sebuah controller fisik digunakan untuk mengelola array RAID. Controller ini dapat berbentuk kartu Peripheral Component Interconnect atau PCI Express (PCIe), yang dirancang untuk mendukung format drive tertentu, seperti Serial Advanced Technology Attachment (SATA) atau Small Computer System Interface (SCSI). Beberapa RAID Controller juga dapat diintegrasikan langsung ke motherboard. Hardware RAID Controller sering disebut sebagai RAID adapter.
Harga hardware RAID Controller bervariasi, mulai dari sekitar $50 untuk kartu RAID desktop hingga beberapa ratus atau lebih dari $1.000 untuk perangkat RAID yang mendukung penyimpanan jaringan (networked storage).
Beberapa produsen hardware RAID Controller adalah Broadcom, Microsemi Adaptec, Intel, IBM, Dell, dan Cisco.
Fitur utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih hardware RAID Controller meliputi:
- Dukungan SATA dan/atau Serial-Attached SCSI serta kecepatan throughput terkait.
- Level RAID yang didukung.
- Kompatibilitas OS.
- Jumlah perangkat yang dapat didukung.
- Performa baca/tulis.
- Rating operasi input/output per detik (IOPS).
- Ukuran cache.
- Antarmuka PCIe.
- Kemampuan enkripsi.
- Konsumsi daya.
Software RAID Controller
RAID Controller juga dapat berupa perangkat lunak yang menggunakan sumber daya perangkat keras dari sistem host, terutama CPU dan RAM dinamis (DRAM). RAID berbasis perangkat lunak umumnya memberikan fungsionalitas serupa dengan hardware RAID tetapi memiliki performa yang lebih rendah.
Keuntungan utama dari software RAID Controller adalah fleksibilitas dan biaya rendah karena tidak memerlukan perangkat keras khusus. Namun, penting untuk memastikan bahwa prosesor sistem host cukup kuat untuk menjalankan perangkat lunak RAID tanpa memengaruhi performa aplikasi lain.
Beberapa sistem operasi memiliki fitur RAID Controller bawaan. Misalnya, Windows Server menyediakan RAID melalui fitur Storage Spaces. Sebagian besar distribusi Linux kelas enterprise menyediakan software RAID Controller melalui utilitas Linux mdadm.
Beberapa perangkat lunak RAID pihak ketiga yang tersedia termasuk SnapRAID, StableBit DrivePool, dan SoftRAID. Program ini biasanya cocok untuk instalasi kecil tetapi mungkin tidak memenuhi persyaratan performa dan kapasitas penyimpanan untuk lingkungan bisnis.
Beberapa sistem penyimpanan komersial menggunakan software RAID Controller yang dikembangkan oleh vendor penyimpanan dan dioptimalkan untuk kinerja tinggi. Biasanya, sistem penyimpanan yang menggunakan software RAID Controller dibangun dengan prosesor yang kuat yang didedikasikan untuk mengelola sistem penyimpanan bersama.