Apa Itu Read-Only?
Read-only adalah sebuah atribut file yang hanya memungkinkan pengguna untuk melihat file tersebut, tetapi membatasi segala bentuk penulisan atau pengeditan. Jika sebuah file disetel sebagai “read-only”, pengguna masih bisa membukanya dan membacanya, tetapi tidak dapat menghapus, menimpa, mengedit, atau mengganti namanya. Fitur ini sering digunakan untuk tujuan izin akses dan keamanan, guna mencegah perubahan yang tidak disengaja atau yang dilakukan oleh pengguna yang tidak berwenang.
File yang ditandai sebagai read-only biasanya menunjukkan bahwa file tersebut tidak boleh diubah atau bahwa pengguna harus berhati-hati sebelum melakukan perubahan. File-file sistem yang penting untuk menjaga kinerja komputer, seperti file di sistem operasi, sering kali dibuat read-only. Contohnya adalah file bootmgr yang ada di root directory Microsoft Windows.
Di Mana Read-Only Digunakan?
Atribut read-only bisa diterapkan di berbagai tempat, seperti:
- PDF dan dokumen Microsoft Word – Dengan mengaktifkan read-only, file ini tidak dapat diedit oleh pemilik maupun pengguna lain yang memiliki akses.
- CD-ROM dan flash drive yang dikonfigurasi – Beberapa perangkat penyimpanan eksternal bisa disetel ke mode read-only agar isinya tidak bisa diubah.
- Solid state storage (SSS) dan read-only memory (ROM) – ROM adalah memori sistem yang berisi data yang hanya bisa dibaca, bukan ditulis. ROM ini biasanya menyimpan instruksi penting yang memungkinkan komputer melakukan booting saat dinyalakan.
- Container dalam virtualisasi – Dalam konteks keamanan, container yang dibuat read-only bisa mencegah serangan di mana seorang hacker mencoba menambahkan atau menghapus kode untuk mengeksploitasi sistem.
Beberapa platform seperti Docker dan Kubernetes menyediakan fitur untuk membuat container menjadi read-only. Di Docker, misalnya, pengguna cukup mengaktifkan opsi read-only saat memulai container untuk membatasi perubahan yang bisa dilakukan dalam lingkungan tersebut.