Apa itu multisourcing?

Multisourcing (multi-sourcing) adalah pendekatan outsourcing di mana operasi TI dan infrastruktur teknologi dikontrakkan ke beberapa vendor, biasanya dikombinasikan dengan elemen teknologi informasi yang disediakan secara internal.

Pendekatan multisourcing berbeda dengan model penyediaan TI yang sepenuhnya dilakukan secara internal maupun model outsourcing dengan satu sumber tunggal.

Bagaimana cara kerja multisourcing?

Biasanya, kantor manajemen vendor TI suatu perusahaan akan mengawasi pengaturan multisourcing dengan masukan dari tim hukum, staf TI, dan pimpinan eksekutif lainnya.

Pemilihan penyedia layanan yang memiliki budaya perusahaan yang serupa bisa menjadi langkah awal yang baik.

Selain itu, organisasi yang menerapkan multisourcing sebaiknya menyusun strategi tata kelola perusahaan internal yang kuat terkait hubungan vendor TI dan membagikan detailnya kepada semua penyedia layanan mereka.

Hal ini membantu meningkatkan kerja sama dan kelancaran penyampaian layanan di seluruh lini organisasi.

Keuntungan multisourcing

Mitigasi risiko

Ketergantungan pada satu vendor atau pemasok dapat menimbulkan risiko tinggi. Multisourcing dapat membantu manajemen risiko perusahaan dan menjadi strategi sumber yang lebih baik dibandingkan dengan single sourcing.

Optimalisasi

Tujuan multisourcing adalah memaksimalkan efektivitas TI perusahaan dengan memastikan berbagai elemen dialokasikan kepada penyedia terbaik sambil tetap memungkinkan perusahaan fokus pada kompetensi inti.

Menekan biaya

Multisourcing dapat meningkatkan persaingan di antara penyedia layanan, mendorong mereka menurunkan biaya layanan berulang, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya operasional.

Tantangan multisourcing

Kesulitan menjaga hubungan dengan pemasok

Mengelola banyak vendor sekaligus bisa menjadi tantangan besar, terutama dalam menjaga hubungan yang baik dan konsisten dengan semua pemasok.

Potensi peningkatan biaya overhead

Menambah penyedia layanan bisa membuat staf TI internal kewalahan, yang pada akhirnya meningkatkan biaya overhead karena kebutuhan akan tenaga kerja tambahan atau konsultan pihak ketiga.

Kehilangan kontrol

Ketika banyak proses bisnis dikelola oleh beberapa penyedia layanan, organisasi bisa kehilangan kendali atas aspek-aspek tertentu, seperti platform teknologi yang digunakan.

Apa itu replenishment?

Replenishment adalah pergerakan inventaris yang terkontrol dan teratur dari titik hulu rantai pasokan ke lokasi hilir yang membutuhkan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan.

  • pengiriman bahan baku dari pemasok ke fasilitas manufaktur;
  • pemindahan stok dari gudang penyimpanan ke lokasi pengemasan dan pengiriman;
  • pemesanan inventaris dari pemasok agar gudang atau pusat pemenuhan memiliki produk yang cukup; dan
  • relokasi stok dari gudang ke fasilitas pengambilan atau toko ritel.

Perkembangan teknologi dalam replenishment

Teknologi semakin berperan penting dalam proses replenishment, termasuk:

  • AI dan Machine Learning: Memprediksi pola permintaan untuk mengoptimalkan stok.
  • IoT dan sensor pintar: Memantau tingkat inventaris secara real-time.
  • Blockchain: Menyediakan transparansi dalam rantai pasokan.
  • Automasi gudang: Menggunakan robot untuk mempercepat pemindahan dan penyimpanan barang.

Implementasi teknologi ini membantu perusahaan menghindari kekurangan stok dan mencegah biaya penyimpanan yang berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *