Lingkungan Kerja Berbasis Hasil (Results-Only Work Environment atau ROWE) adalah sistem kerja di mana kriteria utama untuk mengevaluasi kinerja karyawan adalah penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang memuaskan dan tepat waktu. Bagaimana atau di mana seorang karyawan menyelesaikan pekerjaannya tidak menjadi faktor yang penting.
Dalam ROWE, karyawan tidak mendapatkan cuti sakit berbayar, cuti pribadi, atau cuti tahunan. Karyawan yang bekerja dalam lingkungan kerja berbasis hasil ini bebas menentukan jam kerja mereka sendiri dan dapat bekerja dari lokasi mana pun, asalkan pilihan mereka tidak menyebabkan hambatan yang menghambat pekerjaan orang lain.
Keuntungan bekerja dalam ROWE
Strategi ROWE populer di kalangan startup, terutama yang berfokus pada teknologi. Model lingkungan kerja ini kembali menarik perhatian akibat karantina selama pandemi COVID-19.
Beberapa keuntungan bekerja dalam ROWE meliputi:
- Keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik.
- Waktu “komuter” yang lebih singkat.
- Kemampuan untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan janji temu, kondisi kesehatan, dan tanggung jawab keluarga.
- Stres yang lebih rendah.
- Produktivitas yang lebih terfokus.
Kekurangan bekerja dalam ROWE
Meskipun karyawan dalam ROWE bebas menentukan jam kerja dan lokasi kerja mereka, tingkat pemecatan karyawan (involuntary turnover) biasanya meningkat. Hal ini mungkin terjadi karena fokus pada pencapaian tujuan memungkinkan manajer lebih mudah melihat karyawan yang tidak bekerja dengan maksimal.
Beberapa kekurangan bekerja dalam ROWE meliputi:
- Peluang komunikasi ad hoc dengan rekan kerja yang berkurang.
- Manajemen waktu menjadi indikator kinerja utama (KPI) untuk kesuksesan.
- Kurangnya batasan yang jelas antara “waktu kerja” dan “waktu pribadi.”
Sejarah ROWE
Mantan manajer Best Buy, Cali Ressler dan Jody Thompson, mengembangkan paradigma ROWE di kantor pusat perusahaan di Minneapolis. Mereka menciptakan model ini untuk mengatasi masalah dalam lingkungan kerja konvensional yang memengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan.
Namun, pada tahun 2013, CEO Best Buy Hubert Joly menghapus strategi ROWE dari perusahaan. Joly merasa pendekatan ini terlalu menekankan pada pendelegasian pekerjaan kepada karyawan tanpa cukup memperhatikan tugas kepemimpinan lainnya, seperti pelatihan, motivasi, atau pengarahan karyawan.
Perluasan konsep berbasis hasil ke dalam kontrak layanan
Konsep “berbasis hasil” semakin banyak diterapkan pada kontrak layanan TI dalam model pengiriman yang mungkin atau mungkin tidak mencakup penetapan harga berbasis hasil (Outcome-Based Pricing atau OBP). Ketika mekanisme kontraktual untuk layanan berbasis hasil, harga untuk suatu produk atau layanan langsung terkait dengan KPI, dan pelanggan menyetujui untuk tidak mengetahui kapan atau di mana pekerjaan dilakukan.