Apa itu Risk Reporting?
Risk reporting adalah metode untuk mengidentifikasi risiko yang terkait atau berpotensi memengaruhi proses bisnis suatu organisasi. Risiko yang teridentifikasi biasanya disusun dalam laporan risiko formal, yang kemudian disampaikan kepada manajemen senior atau berbagai tim manajemen di seluruh organisasi.
Jenis-Jenis Risk Reporting
Dalam manajemen risiko, risiko memiliki cakupan yang berbeda-beda. Misalnya, risiko kecil mungkin hanya menyebabkan penundaan proyek selama beberapa hari, sedangkan risiko besar dapat mengancam keberlangsungan organisasi secara keseluruhan.
Selain itu, dampak risiko juga bisa bervariasi. Beberapa risiko dapat memengaruhi seluruh organisasi atau bahkan industri, sementara risiko lainnya hanya berdampak pada satu departemen atau akun tertentu.
Karena risiko sangat bervariasi, ada beberapa jenis risk reporting yang umum digunakan:
- Project risk reporting. Risiko yang dapat memengaruhi proyek tertentu, seperti gangguan rantai pasokan atau perubahan harga bahan baku.
- Program risk reporting. Dalam bisnis, program terdiri dari beberapa proyek. Laporan risiko program mencakup risiko proyek dan risiko lain yang dapat berdampak pada keseluruhan program.
- Portfolio risk reporting. Laporan ini merupakan ringkasan risiko dari berbagai program dalam satu organisasi.
- Business risk reporting. Digunakan untuk risiko signifikan yang dapat memengaruhi seluruh organisasi.
Apa yang Harus Dimasukkan dalam Laporan Risiko?
Struktur laporan risiko dapat bervariasi tergantung tujuan laporan. Namun, elemen-elemen berikut umumnya disertakan:
- Ringkasan eksekutif. Ikhtisar bagi manajemen senior untuk mengidentifikasi risiko terbesar.
- Profil risiko. Deskripsi yang menggunakan nilai numerik untuk mengukur risiko, sering kali berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya.
- Kapasitas risiko. Indikator seberapa besar risiko yang dapat ditanggung organisasi sebelum mengalami kerugian fatal.
- Tingkat toleransi. Seberapa besar risiko yang bersedia diambil organisasi, biasanya lebih rendah dari kapasitas risiko dan dikategorikan sebagai konservatif, moderat, atau agresif.
- Key risk indicators (KRI). Metrik yang menunjukkan bahwa risiko mulai terjadi, berfungsi sebagai sistem peringatan dini bagi manajemen.
- Manajemen risiko yang efektif. Bagian yang menjelaskan bagaimana organisasi akan mengurangi atau menghilangkan risiko.
- Risiko lingkungan. Risiko yang ditimbulkan aktivitas organisasi terhadap lingkungan, seperti pencemaran.
Praktik Terbaik dalam Membuat Laporan Risiko
Beberapa praktik terbaik dalam menyusun laporan risiko yang efektif meliputi:
- Gunakan grafik atau diagram untuk membuat laporan lebih mudah dipahami.
- Tambahkan sunrise (awal risiko mulai berlaku) dan sunset (akhir risiko dianggap tidak relevan lagi).
- Setiap risiko harus memiliki pernyataan risiko yang jelas dan, jika perlu, pernyataan konteks untuk memberikan pemahaman tambahan.
- Tambahkan kriteria penyelesaian yang menjelaskan bagaimana organisasi menangani mitigasi risiko.