Apa itu Sensor?
Sensor adalah perangkat yang mendeteksi dan merespons suatu jenis input dari lingkungan fisik. Input ini bisa berupa cahaya, panas, gerakan, kelembaban, tekanan, atau berbagai fenomena lingkungan lainnya. Output dari sensor biasanya berupa sinyal yang bisa dikonversi menjadi tampilan yang bisa dibaca manusia di lokasi sensor atau ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk dibaca atau diproses lebih lanjut.
Sensor punya peran penting dalam dunia internet of things (IoT). Mereka memungkinkan terciptanya ekosistem untuk mengumpulkan dan memproses data dari lingkungan tertentu agar bisa dipantau, dikelola, dan dikendalikan dengan lebih mudah dan efisien. Sensor IoT digunakan di rumah, di lapangan, di kendaraan, di pesawat, di lingkungan industri, dan banyak tempat lainnya. Sensor ini menjembatani dunia fisik dengan dunia digital, bertindak sebagai “mata dan telinga” dari infrastruktur komputasi yang menganalisis dan mengambil tindakan berdasarkan data yang dikumpulkan.
Apa Saja Jenis-jenis Sensor?
Sensor bisa dikategorikan dalam berbagai cara. Salah satu metode yang umum adalah dengan membedakan apakah sensor tersebut aktif atau pasif.
Sensor aktif adalah sensor yang memerlukan sumber daya eksternal untuk bisa merespons input lingkungan dan menghasilkan output. Contohnya, sensor pada satelit cuaca biasanya membutuhkan sumber energi untuk menyediakan data meteorologi tentang atmosfer Bumi.
Sensor pasif, di sisi lain, tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk mendeteksi input lingkungan. Sensor ini mengandalkan energi dari lingkungan, seperti cahaya atau panas. Contohnya, termometer kaca berbasis merkuri: merkuri di dalamnya memuai atau menyusut sesuai perubahan suhu, sehingga ketinggiannya di tabung kaca berubah dan bisa dibaca sebagai indikator suhu.
Beberapa sensor, seperti sensor seismik dan sensor cahaya inframerah, tersedia dalam bentuk aktif maupun pasif. Lingkungan tempat sensor digunakan biasanya menentukan jenis sensor mana yang lebih cocok.
Cara lain untuk mengklasifikasikan sensor adalah berdasarkan jenis output yang dihasilkan: analog atau digital.
Sensor analog mengubah input lingkungan menjadi sinyal output analog yang kontinu dan bervariasi. Misalnya, termokopel yang digunakan dalam pemanas air berbahan bakar gas. Api pilot pemanas terus memanaskan termokopel, tetapi jika api padam, termokopel menjadi dingin dan mengirimkan sinyal analog berbeda yang menunjukkan bahwa aliran gas harus dihentikan.
Sensor digital, sebaliknya, mengubah input lingkungan menjadi sinyal digital yang berbentuk biner (0 dan 1). Sensor digital kini semakin umum digunakan di berbagai industri, menggantikan sensor analog dalam banyak situasi. Misalnya, sensor digital digunakan untuk mengukur kelembaban, suhu, tekanan atmosfer, kualitas udara, dan banyak fenomena lingkungan lainnya.
Seperti halnya sensor aktif dan pasif, beberapa jenis sensor—seperti sensor suhu atau tekanan—tersedia dalam versi analog maupun digital. Lingkungan operasional biasanya menentukan pilihan terbaik.
Sensor juga sering dikategorikan berdasarkan faktor lingkungan yang dipantau. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Accelerometer. Sensor ini mendeteksi perubahan percepatan gravitasi, memungkinkan pengukuran kemiringan, getaran, dan percepatan. Accelerometer banyak digunakan dalam industri elektronik konsumen, olahraga profesional, hingga penerbangan.
- Kimia. Sensor kimia mendeteksi zat kimia tertentu dalam gas, cairan, atau padatan. Contohnya, sensor kimia dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat nutrisi tanah, asap atau karbon monoksida, kadar pH dalam air, atau kandungan alkohol dalam napas seseorang.
- Kelembaban. Sensor ini mengukur kadar uap air di udara untuk menentukan kelembaban relatif. Biasanya dilengkapi dengan sensor suhu, karena kelembaban relatif bergantung pada suhu udara.
- Level. Sensor level mengukur tingkat suatu zat, seperti air, bahan bakar, atau limbah. Contohnya, sensor level bahan bakar di mobil membantu pengemudi agar tidak kehabisan bensin.
- Gerakan. Sensor gerakan mendeteksi pergerakan dalam area tertentu dan digunakan dalam sistem pencahayaan otomatis, kamera keamanan, dan sistem keamanan rumah.
- Optik. Juga dikenal sebagai photosensor, sensor ini mendeteksi gelombang cahaya dalam spektrum yang berbeda, termasuk cahaya tampak, ultraviolet, dan inframerah.
- Tekanan. Sensor tekanan mendeteksi tekanan gas atau cairan dan sering digunakan dalam mesin, kendaraan, sistem HVAC, dan meteorologi.
- Proximity. Sensor kedekatan mendeteksi keberadaan atau jarak suatu objek. Biasanya digunakan dalam elevator, jalur produksi, dan sistem parkir otomatis.
- Suhu. Sensor ini mengukur suhu udara, cairan, atau gas, dan digunakan dalam berbagai perangkat seperti termostat, mobil, pesawat, dan sistem pertanian.
- Sentuh. Sensor sentuh mendeteksi kontak fisik pada suatu permukaan dan banyak digunakan dalam trackpad dan layar sentuh.
Daftar di atas hanyalah beberapa contoh dari berbagai jenis sensor yang digunakan di berbagai lingkungan dan perangkat. Namun, kategori sensor tidak selalu hitam dan putih. Misalnya, sensor level bisa juga dianggap sebagai sensor optik atau tekanan. Selain itu, ada banyak jenis sensor lainnya, seperti sensor beban, warna, suara, dan sebagainya. Bahkan, sensor sudah begitu umum digunakan sehingga sering kali kita tidak menyadarinya.
Lihat juga: smart sensor, sensor data, spatial sensing, proximity sensing, CMOS sensor, sensor analytics, pressure sensor, collision sensor, wireless sensor network, industrial internet of things, sensor hub.