Apa itu Service Discovery?

Service discovery adalah pendeteksian otomatis perangkat dan layanan yang ditawarkan melalui jaringan. Discovery, yang meminimalkan konfigurasi bagi administrator, umumnya ditemukan dalam arsitektur microservices dan platform containerization. Microservices, terutama yang berbasis cloud, menggunakan service discovery karena sulitnya mendeteksi lokasi jaringan. Misalnya, instance layanan diberikan lokasi jaringan secara dinamis. Alat yang memiliki fitur service discovery termasuk HashiCorp Consul, perangkat pemantauan Zabbix, dan platform Kubernetes.

Bagaimana cara kerja Service Discovery?

Service discovery berfungsi dengan menggunakan protokol jaringan umum, yang memungkinkan agen menggunakan layanan satu sama lain. Protokol yang digunakan mencakup Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), DNS Service Discovery, dan Service Location Protocol.

Basis data yang menyimpan instance layanan dan lokasi jaringan disebut service registry. Service registry terdiri dari klaster server yang berisi database instance layanan yang tersedia, yang harus selalu diperbarui.

Client-side vs. Server-side Discovery

Service discovery memiliki dua opsi utama: client-side dan server-side, tergantung pada apakah pusat data yang memulai discovery atau layanan yang mengidentifikasi dirinya ke pusat data.

Pada client-side discovery, layanan klien bertanggung jawab menentukan lokasi jaringan instance layanan dengan melakukan kueri ke service registry. Keuntungan metode ini adalah kesederhanaannya.

Server-side discovery memungkinkan setiap klien menemukan layanan melalui load balancer. Load balancer akan melakukan kueri ke service registry dan mengarahkan permintaan ke instance layanan. Kubernetes memanfaatkan proses ini. Keuntungannya adalah penyederhanaan permintaan klien.

Registrasi Service Discovery

Instance layanan atau perangkat didaftarkan melalui dua pola: self-registration atau third-party registration. Pola ini memungkinkan perangkat lain menemukan layanan.

Pada self-registration, layanan mendaftarkan dirinya sendiri ke service registry. Sementara itu, third-party registration menggunakan service registrar, alat terpisah yang mengidentifikasi layanan untuk didaftarkan. Registrar akan mencatat perubahan dalam lingkungan instance dan menambahkan layanan atau perangkat baru ke service registry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *