Social currency adalah aset pribadi dan atribut seseorang yang membantu mereka sukses dalam saluran sosial interaktif. Istilah ini biasanya merujuk pada jaringan sosial online, khususnya dalam penggunaan terbaru, tetapi juga merujuk pada kehidupan nyata dan lingkungan hibrid online/fisik yang merupakan ciri khas kehidupan modern.

Kata “currency” (mata uang), dalam arti luas, mengacu pada apa saja yang dapat digunakan sebagai media pertukaran. Dalam kasus social currency, biasanya tidak ada monetisasi yang tepat dan tidak ada pertukaran aset yang eksplisit. Pertukaran ini biasanya terjadi secara alami dan mungkin tidak segera dikenali. Meskipun biasanya tidak melibatkan aset moneter atau bahkan aset yang dapat dilihat, orang dapat memanfaatkan social currency mereka melalui, misalnya, kesepakatan periklanan.

Pengaruh sosial adalah contoh utama dari social currency. Orang dapat memperoleh pengaruh melalui berbagai cara. Mereka dapat membagikan konten di media sosial sebagai ahli subjek, misalnya, dengan cara yang menarik yang menarik pengikut. Pengikut, pada gilirannya, adalah contoh lain dari social currency, dan orang dengan kelompok pengikut yang lebih besar secara alami memiliki lebih banyak pengaruh.

Social currency juga mencakup atribut pribadi positif yang cenderung membantu orang sukses di lingkungan antarpribadi fisik maupun digital seperti pengetahuan, status, kecerdasan, koneksi, penampilan, pesona, dan rasa humor.

Konsep social currency muncul dari teori modal sosial sosiolog Prancis, Pierre Bourdieu, yang mengeksplorasi manfaat dari kerja sama sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *