Apa itu Supply Chain Finance?
Supply chain finance adalah serangkaian proses bisnis dan keuangan berbasis teknologi yang memberikan opsi pembayaran fleksibel bagi pembeli dan pemasoknya dengan biaya pembiayaan yang lebih rendah.
Bagaimana Supply Chain Finance Bekerja?
Dalam pengaturan supply chain finance yang umum, sebuah lembaga keuangan memberikan biaya pembiayaan yang lebih rendah kepada pemasok berdasarkan peringkat kredit pembeli, yang biasanya lebih baik. Supply chain finance memberi pembeli fleksibilitas, seperti opsi diskon pembayaran lebih awal atau perpanjangan siklus pembayaran.
Pemasok juga mendapatkan fleksibilitas lebih dan sering memilih untuk menerima pembayaran lebih awal melalui lembaga keuangan, dikurangi biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman tradisional. Opsi ini membantu pemasok memperoleh modal kerja lebih cepat, menjaga kesehatan keuangan, dan lebih siap menghadapi gangguan rantai pasok.
Karena kelangsungan bisnis pembeli dan pemasok saling bergantung, kesuksesan pemasok juga menguntungkan pembeli. Di sisi lain, lembaga keuangan memperoleh keuntungan dari cara tambahan untuk menghasilkan pendapatan.
Teknologi yang Mendukung Supply Chain Finance
Supply chain finance umumnya didukung oleh platform berbasis cloud yang digunakan bersama oleh pembeli, pemasok, dan lembaga keuangan.
Melalui layanan ini, bank dapat melihat informasi rantai pasok dari kedua belah pihak, seperti pesanan pembelian dari pembeli serta kebutuhan modal pemasok untuk memenuhi pesanan tersebut. Berdasarkan informasi ini, bank dapat memberikan pembiayaan langsung ke pemasok.
Strategi Keuangan yang Menguntungkan Semua Pihak
Supply chain finance membantu menjaga biaya rantai pasok tetap terkendali, mengoptimalkan modal kerja bagi pembeli dan pemasok, serta menyederhanakan proses pembayaran.
Karena proses ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, serta semakin kompleksnya rantai pasok modern — terutama dalam skala global — supply chain finance semakin populer digunakan.