Apa itu pesan teks?
Pesan teks adalah tindakan mengirim komunikasi pendek dalam format alfanumerik antara ponsel, pager, atau perangkat genggam lainnya, sebagaimana diimplementasikan oleh operator nirkabel.
Paling dikenal dan paling populer di jaringan seluler nirkabel area luas, pesan teks memiliki berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi antar konsumen, layanan informasi dan peringatan, notifikasi, layanan berbayar premium, e-commerce, pemasaran seluler, layanan kesehatan, keamanan, dan banyak lagi.
Pesan teks adalah salah satu alternatif dalam ekosistem komunikasi yang lebih luas, termasuk email, pesan instan, dan pesan dalam platform media sosial seperti Facebook dan Twitter. Namun, pesan teks memiliki keunggulan dalam dukungan lintas operator, platform, dan perangkat; kesederhanaan dan kemudahan penggunaan; ketersediaan global; serta pengaruh budayanya yang luas.
Bagaimana pesan teks bekerja?
Pengguna mengirim pesan melalui SMS (short message service) atau dari komputer ke perangkat genggam. Pengiriman pesan teks berbasis web dimungkinkan oleh situs web yang disebut SMS gateway.
SMS memiliki batas bawaan sebanyak 160 karakter per pesan, tetapi sebagian besar aplikasi SMS modern dapat secara otomatis mengatasi batasan ini. SMS juga mendukung fitur siaran (broadcast) yang memungkinkan beberapa perangkat menerima pesan yang sama secara bersamaan. Kemampuan gateway memungkinkan pertukaran pesan SMS yang mulus antar operator serta dengan berbagai metode komunikasi lainnya.
Sejarah pesan teks
Pesan teks memiliki akar sejarahnya dalam layanan pesan mesin teletypewriter, seperti TWX dan Telex, pada awal 1930-an. Sistem paging nirkabel berbasis teks dan angka yang pertama kali muncul pada 1980-an berkembang menjadi layanan dua arah pada 1990-an dan digunakan secara luas dalam komunikasi bisnis serta konsumen sebelum akhirnya hampir sepenuhnya digantikan oleh layanan pesan teks di jaringan seluler.
Neil Papworth, seorang insinyur di Airwide Solutions, mengirim pesan teks pertama melalui SMS pada Desember 1992. Ia mengirim pesan “Merry Christmas” dari komputernya ke sebuah ponsel melalui jaringan Vodafone di Inggris.
Penyertaan layanan pesan teks dalam Signaling System 7, yang menjadi dasar bagi implementasi sistem telepon kabel dan nirkabel modern, memungkinkan pesan teks diintegrasikan ke dalam layanan seluler. Ini dimulai dengan jaringan analog 1G, tetapi menarik minat yang lebih luas dengan berkembangnya sistem digital 2G, terutama Global System for Mobile Communications (GSM).
Kebijakan harga awal dari banyak operator seluler mendorong pengguna untuk lebih sering mengirim pesan teks daripada melakukan panggilan suara. Namun, dengan munculnya paket telepon tanpa batas yang juga mencakup layanan pesan teks, banyak pengguna mulai memanfaatkan kemudahan komunikasi melalui SMS.
Pesan teks telah memengaruhi budaya dengan memperkenalkan kosakata baru, seperti singkatan “RU” untuk “are you” dan simbol gambar yang dikenal sebagai emoji untuk menggantikan kata atau frasa tertentu. Kedua teknik ini membantu mengatasi batasan panjang pesan serta keterbatasan input teks.
Selain dampak budaya, pesan teks juga memiliki konsekuensi terkait keselamatan fisik. Mengirim pesan saat mengemudi diatur oleh hukum di beberapa wilayah. Bahkan, mengirim pesan saat berjalan atau melakukan aktivitas lain dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera.
Fitur pesan teks
Smartphone meningkatkan pengalaman mengirim pesan teks dengan menyediakan keyboard fisik atau virtual, sehingga memasukkan teks menjadi lebih efisien dibandingkan dengan papan tombol telepon alfanumerik konvensional.
Dari SMS, muncul dua penerusnya: Enhanced Messaging Service (EMS) dan Multimedia Messaging Service (MMS). EMS menambahkan kemampuan untuk menangani format khusus, mendukung berbagai karakter, mengunduh nada dering, dan mengirim gambar. Namun, EMS dengan cepat digantikan oleh MMS yang menjadi dasar sebagian besar layanan pesan teks modern. MMS mencakup dukungan video, menghilangkan batasan 160 karakter per pesan individual.