Apa itu Tier 1 Vendor?
Tier 1 vendor adalah vendor besar dan terkenal yang biasanya sudah diakui secara nasional maupun internasional. Vendor tier 1 bisa berupa produsen maupun value-added resellers (VAR).
Contohnya, Cisco dianggap sebagai tier 1 vendor dalam peralatan switching Storage Area Network (SAN) dan sertifikasi teknis terkait. Tier 1 vendor juga bisa menjadi “vendor pilihan” yang menawarkan produk dan layanan dengan harga menarik atau ketentuan khusus yang lebih menguntungkan.
Apa itu Piramida Rantai Pasokan?
Setiap industri punya level atau tier dalam rantai pasokan.
Ambil contoh industri otomotif. Dalam industri ini, Original Equipment Manufacturer (OEM) berada di puncak piramida rantai pasokan. Tier 1 vendor adalah perusahaan yang langsung memasok komponen ke OEM.
Vendor tier 1 menyediakan komponen independen seperti motor, jok mobil, atau rem. Sementara itu, vendor tier 2 menjadi subkontraktor bagi vendor tier 1, dan vendor tier 3 menjadi subkontraktor bagi vendor tier 2.
Struktur rantai pasokan seperti ini juga diterapkan di berbagai sektor lain seperti kesehatan, pertanian, dan IT.
Keuntungan dari Multi-Tier Supply Chain
Rantai pasokan dengan beberapa tier meningkatkan efisiensi operasional. Model ini memungkinkan perusahaan untuk fokus dan menguasai satu bidang tertentu dengan lebih baik.
Lebih mudah bagi perusahaan untuk hanya menangani satu tahap dalam proses produksi dibandingkan harus mengurus semua aspek dari bahan mentah hingga produk akhir.
Sebagai perbandingan, di industri kedirgantaraan, satu perusahaan bisa bertanggung jawab untuk semua proses, dari pengolahan baja hingga pembuatan pesawat jadi. Ini meningkatkan waktu produksi dan memperumit operasional.
Tantangan dalam Multi-Tier Supply Chain
Meskipun banyak manfaatnya, rantai pasokan dengan banyak tier juga memiliki tantangan.
Misalnya, produsen otomotif mendapatkan jok mobil dari vendor tier 1. Vendor tier 1 ini harus memperoleh berbagai komponen dari vendor tier 2 untuk merakit jok tersebut.
Karena itu, kelancaran produksi sangat bergantung pada pengadaan material di berbagai level rantai pasokan.
Jika vendor tier 1 terlambat mengirimkan jok mobil karena ada gangguan dari vendor tier 2, maka produksi mobil secara keseluruhan bisa tertunda. Ketergantungan seperti ini dan kurangnya fleksibilitas adalah kelemahan utama dalam sistem rantai pasokan multi-tier.