Apa itu TL;DR (too long; didn’t read)?
TL;DR adalah singkatan dari “too long; didn’t read” (terlalu panjang; tidak dibaca). Istilah ini sering muncul di media sosial, artikel online, postingan blog, pesan teks, email, dan komentar yang menanggapi berbagai jenis konten. Singkatan ini biasanya digunakan dalam dua cara utama. Pertama, untuk meringkas isi suatu konten. Kedua, untuk menunjukkan bahwa seseorang tidak membaca teks tersebut secara keseluruhan atau sama sekali.
Ada beberapa cara penggunaan TL;DR untuk meringkas konten:
- Jika kontennya panjang atau kompleks, penulis bisa menambahkan bagian TL;DR di awal atau akhir teks untuk merangkum informasi utama. Ringkasan ini sering disajikan dalam bentuk daftar poin yang menyoroti hal-hal penting dari konten tersebut. TL;DR banyak digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi online, termasuk artikel, pesan teks, email, dan postingan media sosial.
- Seseorang yang merujuk pada sumber informasi lain bisa menyertakan pernyataan TL;DR singkat bersama dengan referensi tersebut. Ini bisa dimasukkan dalam isi utama konten atau dalam komentar yang merespons suatu postingan. Misalnya, seseorang mungkin menanggapi postingan media sosial dengan komentar yang berisi tautan ke artikel blog pihak ketiga, disertai ringkasan singkat (TL;DR) tentang isi blog tersebut.
- Pembaca yang menulis komentar di suatu konten online bisa menambahkan TL;DR untuk merangkum isi konten tersebut. Hal ini bisa membantu pembaca lain memahami isi konten atau memberi saran kepada penulis bahwa ringkasan akan sangat berguna jika informasi yang disampaikan terasa kurang jelas.
Bagaimana TL;DR digunakan?
Pembuat konten menambahkan bagian TL;DR untuk membantu pembaca memahami isi konten atau karena mereka tahu ada pembaca yang tidak ingin membaca seluruhnya. Beberapa penulis menempatkan TL;DR di awal konten, sementara yang lain lebih suka meletakkannya di akhir.
Dengan menempatkan TL;DR di awal, pembuat konten memberi tahu pembaca sejak awal bahwa ada ringkasan yang tersedia. Ini bisa membantu pembaca tetap bertahan di situs lebih lama, daripada langsung pindah ke situs lain. Selain itu, TL;DR di awal juga bisa membantu mereka memahami isi konten secara lebih cepat jika mereka memilih untuk membaca lebih lanjut. Namun, pendekatan ini bisa berisiko membocorkan isi utama cerita jika ada unsur kejutan. Sebaliknya, meletakkan TL;DR di akhir mengurangi risiko tersebut dan memberikan cara yang baik untuk merangkum isi konten agar poin-poin penting lebih ditekankan.
TL;DR tidak selalu digunakan untuk merangkum isi. Kadang-kadang, orang menggunakannya dalam komentar online untuk menunjukkan bahwa mereka tidak punya waktu membaca, menganggap teksnya terlalu panjang atau rumit, atau bahkan tidak tertarik untuk membacanya. Oleh karena itu, TL;DR sering kali dianggap sebagai kritik terhadap isi konten atau digunakan dengan nada sarkastik. Seperti jargon internet lainnya, konteks sangat penting. Penggunaan TL;DR di antara teman dekat mungkin terasa santai, tetapi jika digunakan dalam komunikasi profesional—misalnya oleh seorang karyawan dalam menanggapi umpan balik dari manajernya—bisa dianggap kurang sopan.
TL;DR juga bisa ditulis dalam berbagai variasi, seperti tl;dr, TLDR, atau bahkan tldr. Secara teknis, singkatan ini dikategorikan sebagai initialism, yaitu jenis singkatan di mana setiap hurufnya diucapkan satu per satu, seperti UFO atau BBC. Initialism berbeda dari akronim, yang bisa diucapkan sebagai kata utuh, seperti RAM atau NATO.