Apa itu Trusted Platform Module (TPM) dan mengapa itu penting?
Trusted Platform Module (TPM) adalah chip khusus pada laptop atau komputer desktop yang dirancang untuk mengamankan perangkat keras dengan kunci kriptografi terintegrasi. TPM membantu membuktikan identitas pengguna dan mengautentikasi perangkat mereka. TPM juga membantu memberikan keamanan terhadap ancaman seperti serangan firmware dan ransomware.
TPM digunakan untuk manajemen hak digital (DRM) untuk melindungi sistem berbasis Windows dan menegakkan lisensi perangkat lunak. Chip TPM dapat menyimpan kata sandi, sertifikat, atau kunci enkripsi. TPM dapat digunakan dengan sistem operasi utama apa pun dan bekerja dengan baik bersama teknologi keamanan lainnya seperti firewall, perangkat lunak antivirus, kartu pintar, dan verifikasi biometrik.
Chip TPM terletak di motherboard komputer sebagai prosesor khusus. Kunci kriptografi menyimpan kunci enkripsi Rivest-Shamir-Adleman (RSA) yang spesifik untuk sistem host guna mengautentikasi perangkat keras.
Manfaat dan Kegunaan TPM
TPM memberikan manfaat berikut:
- Menghasilkan, menyimpan, dan membatasi penggunaan kunci kriptografi.
- Memastikan integritas platform dengan mendeteksi perubahan pada konfigurasi sebelumnya.
- Menyediakan autentikasi perangkat menggunakan kunci RSA dari TPM.
- Melindungi dari serangan firmware, ransomware, dictionary, dan phishing.
- Menjaga hak digital media menggunakan teknologi DRM.
- Memastikan lisensi perangkat lunak tetap terlindungi.
Bagaimana Windows Menggunakan TPM dan Mengapa Ini Dibutuhkan?
Windows 7, 8, 10, dan 11 mendukung TPM. Microsoft mengombinasikan fitur keamanan Windows dengan TPM untuk memberikan manfaat keamanan tambahan, seperti:
- Windows Hello menggunakan verifikasi biometrik seperti pemindai sidik jari, iris mata, dan pengenalan wajah dengan TPM.
- Perlindungan dari serangan dictionary membantu melindungi dari serangan brute-force.
- BitLocker Drive Encryption mengenkripsi seluruh drive untuk melindungi data.
- Kartu pintar virtual digunakan untuk autentikasi terhadap sumber daya eksternal.
- Measured boot mendeteksi malware saat proses booting.
- Credential guard menggunakan virtualisasi untuk melindungi kredensial.
Penjelasan TPM 2.0
TPM 2.0 dikembangkan oleh TCG dengan fitur baru seperti interoperabilitas algoritma, dukungan tanda tangan dengan PIN dan data biometrik, serta manajemen kunci yang lebih baik. TPM 2.0 lebih fleksibel dan dapat digunakan pada perangkat dengan sumber daya terbatas, seperti perangkat IoT.
Jenis Implementasi TPM
Jenis TPM berbeda berdasarkan cara implementasinya:
- Discrete TPM: Chip khusus yang menawarkan keamanan tertinggi.
- Physical-based TPM: Terintegrasi ke dalam CPU dan memiliki mekanisme perlindungan tambahan.
- Firmware-based TPM: Berjalan dalam lingkungan eksekusi aman CPU.
- Software-based TPM: Tidak memiliki keamanan tambahan.
- Virtual TPM: Diberikan oleh hypervisor untuk mesin virtual.
Sejarah TPM
Awal Mula TPM
Trusted Platform Module (TPM) dikembangkan oleh Trusted Computing Group (TCG), sebuah konsorsium industri yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan komputasi. TPM pertama kali diperkenalkan pada awal 2000-an sebagai solusi untuk meningkatkan keamanan perangkat keras melalui enkripsi berbasis chip.
TPM 1.2 (2009)
- Pada tahun 2009, TPM versi 1.2 menjadi standar resmi dan diterbitkan sebagai ISO/IEC 11889.
- Versi ini memiliki algoritma kriptografi tetap seperti RSA-2048 dan SHA-1 untuk operasi enkripsi dan hashing.
- Digunakan dalam beberapa sistem keamanan seperti BitLocker di Windows dan enkripsi disk berbasis hardware.
- Meskipun menawarkan peningkatan keamanan, keterbatasan dalam dukungan algoritma membuatnya kurang fleksibel untuk kebutuhan keamanan modern.
TPM 2.0 (2019 – Sekarang)
- TPM 2.0 dirilis pada 2019 dengan sejumlah peningkatan:
- Mendukung algoritma kriptografi modern seperti SHA-256, ECC (Elliptic Curve Cryptography), dan AES.
- Lebih fleksibel dalam implementasi, memungkinkan penggunaan di berbagai perangkat selain PC, seperti server, perangkat IoT, dan perangkat mobile.
- Memperbaiki manajemen kunci dengan fitur key hierarchy, yang memungkinkan penyimpanan kunci berdasarkan tingkat keamanan.
- Menyediakan fitur Platform Configuration Registers (PCRs) yang lebih baik untuk integritas sistem.
- Meningkatkan proteksi terhadap serangan brute-force dan phishing melalui metode dictionary attack protection.
- Microsoft mewajibkan TPM 2.0 sebagai persyaratan untuk Windows 11, menjadikannya standar keamanan wajib pada perangkat modern.
Perkembangan Masa Depan TPM
- TPM berbasis Cloud: Dengan semakin banyaknya sistem berbasis cloud, pengembangan TPM virtual dan berbasis software terus dikembangkan untuk kebutuhan komputasi awan dan container security.
- Integrasi dengan AI dan Machine Learning: TPM dapat digunakan untuk validasi model AI serta perlindungan data yang diproses oleh kecerdasan buatan.
- IoT Security: TPM mulai diintegrasikan dalam perangkat Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan keamanan perangkat pintar di berbagai industri, termasuk kesehatan, otomotif, dan rumah pintar.
- Quantum-resistant Cryptography: Dengan berkembangnya komputer kuantum, ada penelitian untuk mengadaptasi TPM ke algoritma kuantum-resistant agar tetap aman dari serangan komputasi kuantum.