Apa itu Virtual LUN (Virtual Logical Unit Number)?

Virtual LUN (virtual logical unit number) adalah representasi dari area penyimpanan yang tidak terikat pada alokasi penyimpanan fisik tertentu. Virtual LUN digunakan dalam thin provisioning (juga dikenal sebagai virtual provisioning) untuk manajemen storage area network (SAN). Virtual LUN sering disebut sebagai thin LUN.

Logical unit number (LUN) adalah pengenal unik untuk alokasi penyimpanan fisik. LUN dapat merujuk ke seluruh RAID group, satu drive atau partisi, atau beberapa drive maupun partisi. Berbeda dengan LUN fisik, Virtual LUN tidak terikat pada perangkat tertentu atau ruang penyimpanan yang telah dialokasikan, tetapi ke ruang virtual yang dapat dibuat melebihi kapasitas fisik yang tersedia.

Dalam SAN, beberapa faktor menentukan ukuran maksimum dan jumlah LUN fisik yang dapat dibuat. Faktor-faktor ini termasuk jumlah array RAID, level RAID yang digunakan, dan jumlah ruang penyimpanan yang tersedia. LUN fisik tidak bisa melebihi kapasitas penyimpanan yang tersedia. Virtual LUN menghilangkan batasan tersebut.

Karena Virtual LUN tidak terikat pada perangkat fisik atau ruang yang telah dialokasikan, administrator dapat membuat Virtual LUN yang melebihi kapasitas penyimpanan yang tersedia. Ruang penyimpanan baru akan dialokasikan hanya ketika data ditulis. Hal ini membantu mengoptimalkan penggunaan penyimpanan dengan menghindari alokasi kapasitas yang tidak digunakan. Virtual LUN juga lebih fleksibel dibandingkan LUN fisik dan dapat menyederhanakan manajemen penyimpanan serta provisioning.

Apa perbedaan antara Thin LUN dan Thick LUN?

Perbedaan antara thick LUN dan virtual LUN (atau thin LUN) adalah faktor penting dalam perencanaan struktur LUN untuk SAN atau infrastruktur penyimpanan lainnya. Thick LUN kadang dianggap sama dengan LUN tradisional (fisik), tetapi juga bisa dibedakan sebagai bagian dari storage pool, bukan langsung dibuat dalam grup RAID. Namun, untuk perbandingan thick dan thin LUN, perbedaan ini tidak terlalu relevan.

Thick LUN berbeda dari thin LUN karena seluruh ruang penyimpanan yang dialokasikan untuk thick LUN sudah ditetapkan pada saat pembuatan LUN, bukan saat dibutuhkan. Selain itu, thick LUN tidak bisa diberikan kapasitas lebih dari ruang yang tersedia. Dalam thick provisioning, kapasitas yang ditetapkan hanya dapat digunakan oleh LUN tersebut dan tidak bisa dialihkan ke LUN lain, meskipun kapasitas tersebut tidak digunakan.

Contohnya, jika seorang administrator membuat 10 LUN dengan kapasitas 1 terabyte (TB) masing-masing, maka 10 TB kapasitas akan langsung dicadangkan. Jika hanya 10 gigabyte (GB) digunakan pada tiap LUN, maka 900 GB kapasitas tidak akan digunakan tetapi tetap tidak dapat dialokasikan untuk keperluan lain.

Thin provisioning memungkinkan pemanfaatan penyimpanan yang lebih efisien. Kapasitas dialokasikan sesuai permintaan, bukan ditetapkan sejak awal. Dengan cara ini, administrator dapat melakukan over-provisioning untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya. LUN hanya menggunakan ruang yang benar-benar diperlukan, sehingga sisa kapasitas dapat digunakan untuk LUN lain atau layanan lainnya. Jika administrator membuat 10 thin LUN dengan kapasitas masing-masing 1 TB tetapi hanya 10 GB yang digunakan, sisa 900 GB masih bisa dialokasikan sesuai kebutuhan.

Saat menggunakan thin LUN, administrator harus memantau penggunaan penyimpanan secara ketat agar permintaan tidak melebihi kapasitas sebenarnya. Kegagalan dalam mengelola ini dapat menyebabkan gangguan operasional. Virtual LUN juga memerlukan beban pemrosesan tambahan untuk mendukung alokasi sumber daya secara dinamis. Overhead ini dapat memengaruhi kinerja tergantung pada jenis beban kerja yang didukung. Thick LUN menawarkan kinerja yang lebih stabil dan dapat diprediksi, sehingga lebih disukai ketika prioritas utama adalah performa daripada efisiensi penggunaan sumber daya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *