Apa itu walled garden di internet?
Di internet, walled garden adalah sebuah lingkungan yang mengontrol akses pengguna ke konten dan layanan berbasis jaringan. Dalam praktiknya, walled garden membatasi navigasi pengguna hanya di area-area tertentu agar mereka hanya bisa mengakses konten pilihan atau supaya tidak bisa mengakses konten lain di luar batasan tersebut.
Meski walled garden tidak selalu secara langsung melarang pengguna untuk menjelajah keluar dari batasannya, biasanya hal tersebut dibuat lebih rumit daripada tetap berada di dalam lingkungannya.
Apa saja contoh walled garden?
Beberapa contoh umum dari walled garden antara lain:
- App Store milik Apple dan Play Store milik Google;
- Situs media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter;
- Platform kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Slack; dan
- Platform teknologi periklanan dan pemasaran seperti Google, Facebook, Apple, dan Amazon.
App Store milik Apple adalah contoh utama dari penerapan walled garden. Walaupun pengguna bisa mengunduh lebih dari 2,2 juta aplikasi ke perangkat iPhone atau iPad mereka, Apple tidak mengizinkan aplikasi yang tidak memenuhi standar ketat mereka. Menurut Apple, sistem seperti ini bisa menyaring aplikasi yang buggy, berpotensi mengandung malware, atau tidak sesuai dengan pedoman UX/UI (user experience dan user interface) mereka.
Platform media sosial seperti Twitter juga menerapkan konsep walled garden. Misalnya, saat sebuah tautan dibuka di aplikasi Twitter, halaman web akan terbuka langsung di dalam aplikasi—bukan di browser eksternal. Tujuannya adalah agar pengguna tetap berada di aplikasi, sehingga setelah selesai membaca artikel, mereka cenderung terus menggunakan Twitter. Ini memberi lebih banyak kesempatan bagi Twitter untuk menampilkan iklan dan konten promosi lainnya.
Platform kolaborasi seperti Microsoft Teams dan Slack juga cenderung membatasi komunikasi antar pengguna hanya dalam lingkup sesama pengguna platform tersebut. Hal ini memperkuat basis pengguna dan membuka peluang peningkatan pendapatan dari layanan premium.
Platform periklanan dan pemasaran online juga menerapkan pendekatan walled garden agar bisnis bisa menargetkan calon pelanggan—biasanya lewat media sosial. Pemilik platform akan menganalisis data pengguna untuk mencari mereka yang cocok dengan target pasar tertentu. Bisnis kemudian bisa membayar platform tersebut untuk menampilkan iklan yang relevan ke calon pelanggan yang sudah disaring tadi.
Bagi bisnis, ini tentu menguntungkan karena mereka tidak perlu repot menyaring calon pelanggan sendiri. Sementara itu, bagi pemilik platform, pendekatan ini membantu menjaga data tetap eksklusif dan mengurangi persaingan eksternal.
Kenapa walled garden digunakan?
Walled garden tetap populer karena beberapa alasan berikut:
- Memaksa pengguna tetap berada di dalam platform, sehingga iklan bisa tampil lebih sering dan maksimal.
- Mengontrol jenis konten yang bisa diakses oleh pengguna.
- Melindungi pengguna dari konten berbahaya atau unduhan yang mengandung malware.
- Menciptakan ilusi eksklusivitas, di mana konten dalam “tembok” hanya bisa diakses jika membayar atau berlangganan.
Bagaimana sejarah walled garden?
Istilah walled garden dikaitkan dengan John Malone, mantan pemilik Tele-Communications Inc. Setelah perusahaannya dibeli oleh AT&T pada tahun 1999, konsep ini disamakan dengan sebuah majalah: pembaca hanya bisa mengakses konten yang sudah disediakan di dalamnya. Meskipun mereka bisa membeli majalah lain untuk konten tambahan, tidak selalu mudah untuk melakukannya—jadi pembaca cenderung hanya menikmati yang ada di depan mereka saat itu.
Kenapa banyak orang nggak suka konsep walled garden?
Meski walled garden biasanya menyajikan layanan, aplikasi, dan konten yang terkurasi dan mudah digunakan, tetap saja pilihannya terbatas dibandingkan dengan kebebasan di internet luas. Keterbatasan ini sering diartikan sebagai kurangnya kebebasan dalam mengakses konten lain yang berada di luar batas tersebut.
Karena itu, beberapa orang bahkan menyebut konsep ini sebagai walled prison (penjara berdinding) atau walled desert (padang pasir berdinding) karena terkesan membatasi dan membosankan. Nama lain yang sering digunakan untuk walled garden adalah closed platform atau closed ecosystem.